Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Secara ilmiah, proses kerokan bermanfaat bagi tubuh ketika masuk angin dan tergolong relatif aman karena hanya bereaksi setempat, tidak mempengaruhi tubuh keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proses inflamasi yang muncul juga setempat. Selama tidak ada luka terbuka atau benjolan misalnya kelenjar leher yang sedang membesar. Jangan mengerok bagian itu karena kelenjar, kan saling berkaitan dan bisa merangsang penyebaran bakteri," ungkap dr Cindhe Puspito.
Baca juga:
Kerokan Solusi Efektif Masuk Angin, Fakta atau Mitos?
Pernikahan di Bhutan Bukti Cinta Lebih Kuat? Ini Kata Nadine
Ponsel Efektif Antarkan Bakteri, Apalagi bila Pakai Sarung Karet
Kebersihan koin juga patut diperhatikan. Pilihlah koin yang tidak berkarat dan tidak bergerigi. Penggunaan minyak juga diperlukan sebagai pelicin dan pelembap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika kulit kering, luka kerokan yang timbul lebih tidak beraturan, lebih dalam, dan jadi lebih perih," imbuh Cindhe.
Meski bebas menggunakan jenis minyak apa pun, Cindhe menganjurkan agar tak mengoleskan minyak yang menimbulkan sensasi dingin setelahnya. Sebabnya, sensasi dingin akan membuat otot kembali berkontraksi.
Menanggapi kasus salah deteksi masuk angin dengan serangan jantung, Cindhe mengingatkan untuk lebih peka membaca kondisi tubuh dan mencermati riwayat kesehatan diri. Lantaran, bisa jadi nyeri otot yang muncul bukan akibat masuk angin.
"Kalau nyeri ototnya hanya karena faktor cuaca, sebenarnya dengan kerokan saja cukup. Tapi kalau nyeri otot karena virus, bakteri atau faktor lain, dengan kerokan tentu tidak akan membaik," beri tahu Cindhe.
Jika masuk angin tak kunjung pergi usai kerokan, Cindhe menyarankan segera berkonsultasi ke dokter.
"Ketika merasa tidak nyaman, anjuran saya langsung periksakan ke dokter. Tapi kalau ada yang memilih kerokan dulu, selalu ingat jangan sampai menunggu kerokan kedua atau ketiga kalinya," pungkas dia.