Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Obat bebas dan obat keras marak dijual di apotek-apotek terdekat. Obat-obat ini digunakan masyarakat untuk mecegan dan menangani berbagai penyakit. Mulai dari gejala-gejala yang ringan seperti flu dan batuk hingga penyakit yang memerlukan perhatian khusus seperti anemia, ambeien, hingga kolesterol dan diabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat memiliki berbagai jenis, seperti obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras. Obat bebas ditandai dengan logo lingkaran hijau dan obat bebas terbatas dengan logo lingkaran berwarna biru. Sedangkan, obat keras berlogo lingkaran berwarna merah dengan huruf ‘K’.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat bebas menjadi salah satu obat yang bebas beredar dan bebas dikonsumsi tanpa perlu menggunakan resep dokter. Biasanya, obat ini berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa jenis analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Simak informasi berikut
Contoh Deretan merek obat bebas di apotek
Contoh obat bebas yang sering dijumpai di apotek, antara lain Aktipet, Ikadryl, Tuseran, Sanaflu, Combantrin, Cerebrovit, Bronsolvan, Neozep, Konidin, Inza, dan Paramex.
Selain itu, berbagai jenis obat bebas, juga meliputi obat untuk penanganan pencernaan, flu dan batuk, kram dan nyeri, serta minyak hangat.
Obat diproduksi oleh perusahaan farmasi seperti Dexa, Kalbe Farma, Kimia Farma, dan Sanbe yang telah dijamin oleh Badan POM Republik Indonesia dan bekerjasama dengan instalasi farmasi di berbagai rumah sakit di Indonesia.
Sejumlah merek obat bebas yang dipasarkan oleh perusahaan farmasi yakni milik Kalbe Farma, di antaranya Aloclair, Bejo, Bintang 7, Cap Lang, Caplang, Counterpain, Forneuro, Geliga, Imboost, Komix, Likurmin, Mediflex, Mextril, Mixagrip, Mylanta, Entrostop, Neuralgin, Promag, Starmuno, Sutra, V Fresh, Vicks, dan Woods.
Contoh Deretan merek obat bebas terbatas di apotek
Obat-obat bebas tentu sering dijumpai di berbagai apotek dan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Selain itu, obat bebas terbatas juga banyak dijumpai di apotek antara lain:
- Decolgen
Decolgen merupakan salah satu contoh obat bebas terbatas yang banyak beredar di apotek. Obat ini mengandung kombinasi zat aktif, seperti parasetamol, chlorpheniramine maleate, phenylpropanolamine, dan lainnya.
Manfaat dan kegunaan obat ini, yakni membantu meredakan gejala flu dan hidung tersumbat. Selain itu, obat ini juga bisa meredakan sakit kepala yang disebabkan oleh flu.
- Kalpanax
Obat salep merek Kalpanax termasuk jenis obat bebas terbatas karena berlogo warna biru. Kalpanx dikenal sebagai obat salep untuk menghilangkan panu dan kadas.
Terdapat dua varian Kalpanax, yaitu Kalpanax krim dan Kalpanax salep. Kedua jenis ini mengandung zat miconazole nitrate yang berfungsi mematikan jamur pada kulit.
- Bisolvon
Dikutip dari bisolvon.co.id, Bisolvon merupakan sirup obat batuk yang mengandung dua kombinasi utama yaitu Bromhexine dan Guaiaphenesine yang dapat menjauhkan batuk dengan segera. Bromhexine bekerja mengencerkan dahak, sedangkan Guaiaphenesine bekerja meningkatkan aliran di sepanjang saluran pernapasan.
Dua aksi ini akan bekerja saling melengkapi untuk meredakan batuk berdahak sekaligus mempermudah pengeluarannya.
Contoh Deretan obat keras yang banyak dijumpai di apotek
Selain jenis bebas dan bebas terbatas, obat juga memiliki jenis obat keras yang juga banyak dijumpai di apotek-apotek terdekat. Namun, petunjuk penggunaannya lebih diperhatikan karena harus menggunakan resep dokter karena mengandung bahan atau zat-zat yang keras.
Beberapa merek obat keras tersebut antara lain:
- Simvastatin
Simvastatin merupakan jenis obat keras yang banyak dijumpai di apotek terdekat. Dikutip dari laman Apotek K24, Simvastatin berguna untuk mengurangi kadar kolesterol buruk (LDL) dan trigliserid dalam darah, sekaligus menaikkan kadar HDL (kolesterol baik).
Selain itu Simvastatin juga digunakan untuk menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lainnya pada penderita diabetes, penyakit jantung koroner, atau faktor risiko yang lain. Simvastatin hanya digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak paling tidak usia 10 tahun.
- Amoxicillin
Amoxicillin merupakan obat antibiotik yang dapat digunakan untuk terapi infeksi gram positif dan negatif, seperti pada saluran nafas atas dan bawah, saluran kemih dan kelamin. Selain itu, obat ini juga untuk terapi infeksi gram positif dan negatif pada kulit jaringan lunak, infeksi tulang, GO, dan abses gigi ata terapi tambahan terhadap penanganan bedah dan operasi.
- Asam Mefenamat
Asam Mefenamat merupakan obat anti nyeri yang biasa digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, peradangan, dan dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma dan nyeri pasca operasi.
Obat keras harus dibeli menggunakan resep dokter, termasuk cara penggunaannya yang harus disesuaikan dengan prosedur dan takaran. Berbeda dengan obat bebas yang bisa dibeli secara bebas di apotek tanpa resep dokter, namun cara penggunaannya harus tetap mengikuti petunjuk pada kemasan.