Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desainer ternama Indonesia, Sebastian Gunawan, meluncurkan koleksi yang sempurna untuk perayaan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 16 Februari 2018. Melalui salah satu lini mereknya, SebastianRed, koleksi bertajuk “The Golden Muse” terinspirasi dari pelukis ternama di abad-19 asal Austria, Gustav Klimt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan 40 busana dalam koleksinya, Seba, sapaan Sebastian Gunawan, berhasil membuat busana yang elegan namun mudah dan nyaman untuk digunakan. Koleksi tersebut sudah ia pamerkan satu bulan sebelum Imlek. Seba memang tidak lepas dari busana kelas atas yang memberikan penampilan klasik dengan gaya yang unik dan berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pelukis Gustav Klimt bukan hanya menggunakan media cat aja, tetapi juga menggunakan manik-manik dan batu-batuan kecil. Material seperti tiga dimensi itu dikombinasikan dengan beberapa lapisan material,” jelas Virya Unggul, Direktur Komersial SebastianRed.
Terinspirasi dari pelukis ternama tersebut, koleksi ini bermain di material dan detail busananya. “Untuk membuat lapisan agar terlihat lebih dari tiga dimensi, kami campur brokat, renda, dan berbagai material lain di detail gaun. Bahkan, satu gaun bisa sampai menggunakan 10 jenis material,” ungkap Virya.
Namun, karena SebastianRed selalu mengeluarkan busana siap pakai, Sebastian memastikan kalau busana ini masih tetap nyaman dipakai dengan semua material yang digunakan.
Artikel lain:
Cantiknya Kue Lentera Hidangan Khas Imlek. Yuk, Bikin Sendiri
Warna Merah Dominasi Koleksi Busana Imlek
Makanan Manis dan Warna Merah, Tradisi Unik Imlek
Koleksi ini memberi beberapa pilihan jenis dan gaya gaun yang bisa digunakan untuk Imlek dan dapat disesuaikan dengan gaya masing-masing. Pilihan pertama menggunakan beberapa gaun klasik dengan warna merah yang memberikan nuansa Tahun Baru Cina.
Gaun-gaun merah dengan gaya cheongsam fokus pada detail di baju. Pola dibuat dengan manik-manik yang ditata dengan cantik, membuat penampilan menjadi lebih elegan.
Bila berani lepas dari busana klasik, gaya yang berani juga bisa menjadi salah satu pilihan yang ditawarkan. Beberapa busana di dalam koleksi ini menawarkan gaun cheongsam dan gaun formal dengan pola yang unik.
Mengikuti tema Tahun Baru Imlek, yang tahun ini memasuki Tahun Anjing Tanah, pola yang terdapat di gaun adalah lukisan foto berbagai macam anjing. Penampilan yang berani, unik, dan berbeda dari yang lain, namun juga masih terlihat elegan karena potongan gaun yang membuat gaya klasik, ditambah lagi beberapa busana yang terinspirasi dari warna emas lukisan Gustav Klimt.
“Di lukisannya, kalau dilihat, dia selalu memberikan nuansa warna emas. Kita ingin menciptakan nuansa tersebut di gaun-gaun kita dalam koleksi ini,” jelas Virya. Dari inspirasi tersebut, koleksi SebastianRed ini membawa kemilau dari lukisan dua dimensi ke gaya tiga dimensi di gaun-gaunnya.
Teknik pointillisme dan mosaik yang sangat mempengaruhi karya-karya Gustav Klimt diterapkan dengan rinci saat menciptakan sulaman serta hiasan untuk melengkapi rancangan yang glamorus dari koleksi kali ini.
Walaupun SebastianRed tergolong sebagai busana siap pakai, baju-baju lain juga bisa dibilang terbatas karena hanya memiliki empat butik. Kisaran harga gaun-gaun klasik yang cocok untuk Tahun Baru Imlek ini dari Rp 4 juta sampai Rp 8 juta. Desain dari koleksi SebastianRed yang dulunya untuk wanita berumur 50 tahun ke atas sekarang juga sudah mulai dilirik oleh wanita-wanita dari generasi milenial.