Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Konsumsi Vitamin yang Dianjurkan Dokter

Asupan berbagai vitamin dibutuhkan tubuh, bisa melalui injeksi atau oral. Mana yang lebih baik?

28 Februari 2022 | 15.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin dibutuhkan tubuh dan dapat diperoleh dari sayur dan buah. Sebagai tambahan bisa juga mendapatkannya dari suplemen injeksi ataupun oral. Namun, mana yang lebih efektif?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Medical Senior Manager Kalbe, dr. Esther Kristiningrum, mengatakan pada dasarnya mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang cukup dan pengolahan yang tepat, sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin. Akan tetapi, cara memasak dan mencuci sayuran yang tidak tepat dapat menghilangkan vitamin dan mineral dari makanan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Misalnya, sayuran dicuci atau dimasak terlalu lama, vitaminnya bisa hilang. Maka kita perlu mendapatkan asupan tambahan dari vitamin, bisa dari suplemen oral atau suntikan," ujar Esther.

Esther menjelaskan ada dua jenis vitamin, yakni yang larut lemak dan larut air. Vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, sedangkan yang larut air vitamin B dan C. Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh melainkan akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu, vitamin ini harus dikonsumsi setiap hari.

Suntik vitamin tidak menimbulkan efek samping apabila dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut sama ketika mengonsumsi suplemen oral maupun ramuan herbal sebab kebutuhan vitamin setiap orang berbeda.

"Oral atau injeksi, jika dosisnya berlebihan itu tidak baik, maka harus sesuai dengan kebutuhan dan anjuran yang direkomendasikan, disertai dengan minum air mineral yang cukup supaya vitamin-vitamin yang larut air itu bisa dikeluarkan melalui ginjal dengan lancar," kata Esther.

Untuk pasien penyakit ginjal, gangguan jantung, atau sedang hamil, sangat perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dulu. Terkait dengan kebutuhan harian orang normal, pria membutuhkan 96 mg vitamin C dan wanita 75 mg. Namun untuk kondisi di tengah pandemi yang membutuhkan imun booster, maka memerlukan dosis yang lebih tinggi.

"Jika diperlukan efek vitamin yang cepat seperti booster, sedang sakit, atau sudah terbukti mengalami kekurangan vitamin, ada kontraindikasi pada tubuh, atau memiliki gangguan penyerapan makanan, maka vitamin bisa diberikan secara injeksi," katanya.

Yang perlu diperhatikan adalah suntik vitamin tidak boleh dilakukan sendiri melainkan butuh bantuan tenaga kesehatan yang sudah bersertifikasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus