Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kroto sering digunakan untuk campuran umpan ikan. Telur semur rangrang itu digunakan oleh para pemancing karena kandungan kroto bisa memikat ikan untuk mencaplok umpan. Tapi, kroto tak hanya digunakan untuk umpan memancing ikan. Orang yang beternak ikan juga menggunakan kroto untuk pakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman publikasi ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta, bahwa kroto merupakan sumber protein dan karbohidrat. Protein yang terkandung dalam pakan ternak merupakan komposisi penting untuk pertumbuhan hewan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laman dokumen karya ilmiah Universitas Negeri Makassar menyebutkan, bahwa 100 gram kroto mengandung 493 kalori, 22 persen kadar air, karbohidrat 4,3 gram, protein 24,1 gram, lemak 42,2 gram, fosfor 230 miligram, zat besi 10,4 miligram, B1 0,22 miligram, B2 1,13 miligram, vitamin A, 710 IU (kandungan vitamin D), dan niacin 5,7 miligram.
Mengutip dari laman publikasi Universitas Airlangga, bahwa pelet kroto merupakan alternatif pakan untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele (Clarias gariepinus). Lele yang hanya diberi pelet kroto mengalami pertumbuhan panjang hingga berat tubuh paling tinggi dibandingkan pakan lainnya.
Menurut hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor, jenis kroto basah memiliki kandungan nutrisi terbaik jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Kadar protein kroto basah dapat mencapai 47,80 persen. Sedangkan kroto kacang (campuran jenis kroto basah, halus, kasar) mempunyai kandungan lemak tertinggi mencapai 17,07 persen.
TIKA AYU