Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pria di Australia Tewas Setelah Perahu Ditabrak Ikan Paus

Seorang pria di Australia tewas dan satu lainnya dirawat di rumah sakit setelah perahu yang ditumpanginya terbalik akibat ditabrak ikan paus.

30 September 2023 | 18.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sukarelawan bekerja untuk menjaga kawanan paus pilot bersirip panjang tetap hidup di dekat Pantai Cheynes di timur Albany, Australia 26 Juli 2023. Lebih dari 50 paus pilot telah mati setelah terdampar di pantai terpencil di barat Australia, dan tim penyelamat mencoba mengembalikan sisa pod kembali ke perairan. AAP Image/WA Department of Biodiversity, Conservation and Attractions via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria meninggal dan seorang lainnya dirawat di rumah sakit di Australia setelah seekor ikan paus menabrak dan membalikkan perahu kecil mereka saat memancing di laut. Menurut pihak berwenang, kedua pria tersebut terlempar dari perahu ketika ditabrak sekitar pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Sabtu, 30 September 2023 di perairan La Perouse, sekitar 14 kilometer di tenggara Sydney.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang-orang di perahu kedua membunyikan alarm setelah melihat kapal sepanjang 4,8 meter kosong di dalam air. Nakhoda berusia 53 tahun itu ditarik dari laut lalu dirawat oleh paramedis dan dibawa ke rumah sakit. Kondisinya kini stabil. Sementara pria kedua, berusia 61 tahun, tidak sadarkan diri dan meninggal di tempat kejadian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perahu tersebut kemungkinan besar tertabrak atau terkena dampak dari pelanggaran ikan paus, menyebabkan perahu miring, sehingga kedua orang tersebut terlempar," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Penjabat Inspektur Polisi Perairan Siobhan Munro menggambarkan tabrakan itu sebagai kecelakaan tragis. Ia menceritakan bagaimana nakhoda kapal berusaha menahan rekannya sedekat mungkin dan berupaya menyelamatkannya.

Menurut stasiun televisi nasional ABC Australia, Munro mengatakan orang-orang tersebut mungkin berada di dalam air selama 45 menit sebelum diselamatkan.

Meskipun Australia memiliki garis pantai yang luas dan perairannya adalah rumah bagi 10 spesies paus besar dan 20 spesies paus kecil, kematian manusia yang disebabkan oleh paus jarang terjadi.

Paus bungkuk dan paus sikat selatan melakukan perjalanan ke utara menuju tempat berkembang biak yang lebih hangat selama bulan-bulan musim dingin di Australia. Paus kembali ke selatan antara bulan September dan November.

“Saat ini banyak sekali paus di luar sana dan banyak contoh paus yang melanggar di samping perahu,” kata Munro.

Direktur eksekutif Maritim New South Wales Mark Hutchings mengatakan bahwa orang-orang di atas air harus menjaga jarak 100 meter dari paus dewasa. Namun jika paus paus tersebut sedang menemani anaknya, manusia harus menjaga jarak sekitar 300 meter.

“Paus tidak ada di sana untuk menyakiti siapa pun, tapi interaksi itu bisa saja terjadi,” kata Hutchings kepada ABC.

Kecelakaan tersebut terjadi kurang dari dua minggu setelah kepala paus bungkuk sepanjang empat meter tertabrak baling-baling perahu di lepas pantai Australia Barat.

Pada bulan Juni, delapan orang Denmark diselamatkan ketika perahu layar mereka terbalik di Samudera Pasifik setelah bertabrakan dengan satu atau dua ikan paus.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus