Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Lemak Trans dan Potensi Penyakit yang Ditimbulkannya

Konsumsi lemak trans secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

11 Desember 2024 | 09.59 WIB

WHO melarang penggunaan trans lemak pada makanan. Apa trans lemak itu?
Perbesar
WHO melarang penggunaan trans lemak pada makanan. Apa trans lemak itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak yang sering kali menjadi sorotan dalam diskusi kesehatan. Jenis lemak ini dapat ditemukan dalam berbagai makanan olahan dan dikenal memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pengertian Lemak Trans

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lemak trans adalah lemak yang terbentuk melalui proses hidrogenasi, di mana minyak sayur diubah menjadi lemak padat untuk meningkatkan masa simpan dan stabilitas produk makanan. Terdapat dua jenis lemak trans, yakni lemak trans alami yang ditemukan dalam produk hewani seperti daging dan susu, serta lemak trans buatan yang dihasilkan secara industri dan lebih berbahaya bagi kesehatan. Lemak trans buatan sering digunakan dalam makanan cepat saji, kue-kue, margarin, dan makanan olahan lainnya.

Manfaat Lemak Trans

Meskipun lemak trans sering dianggap negatif, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi lemak dalam jumlah kecil. Lemak, termasuk lemak trans alami, dapat memberikan energi bagi tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini tidak berlaku untuk lemak trans buatan yang memiliki efek merugikan.

Dampak Jika Konsumsi Berlebihan

Dilansir dari laman Healthline, konsumsi lemak trans secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Beberapa dampaknya meliputi:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Hal ini berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

2. Memicu Peradangan

Penelitian menunjukkan bahwa lemak trans dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis berhubungan dengan berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

3. Meningkatkan Risiko Obesitas

Lemak trans mengandung 9 kalori per gram, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit serius.

4. Penyakit Kanker

Beberapa studi menunjukkan hubungan antara asupan lemak trans tinggi dengan peningkatan risiko kanker tertentu, termasuk kanker payudara, prostat, dan kolorektal.

Resistensi Insulin dan Diabetes

Meskipun penelitian tentang hubungan langsung antara lemak trans dan diabetes masih terbatas, pola makan tinggi lemak jenuh dan trans diketahui berkaitan dengan resistensi insulin yang dapat memicu diabetes tipe 2.

Potensi Penyakit yang Bisa Muncul

Dari dampak-dampak tersebut, berikut beberapa potensi penyakit yang bisa muncul akibat konsumsi lemak trans berlebihan:

1. Penyakit Jantung Koroner

Akibat peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan HDL.

2. Stroke

Pembentukan plak di arteri dapat menyebabkan sumbatan aliran darah ke otak.

3. Diabetes Tipe 2

Melalui mekanisme resistensi insulin.

4. Obesitas

Yang berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan lainnya.

5. Kanker

Terutama kanker payudara, prostat, dan kolorektal

Disarankan untuk menghindari lemak trans sebisa mungkin karena dampaknya yang merugikan bagi kesehatan. Meskipun lemak alami memiliki sedikit manfaat bagi kesehatan, konsumsi lemak trans buatan harus dibatasi untuk mencegah risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, obesitas, dan kanker. Karena itu, penting untuk memperhatikan label makanan Anda dan memilih makanan yang rendah atau bebas lemak trans.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus