Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pilihan pola makan sering memicu kenaikan kadar kolesterol jahat yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Karena itu, penting untuk memahami apa yang perlu dihindari atau dibatasi untuk menekan risiko tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Express, Dr. Sunni Patel dari Dish Dash Deets menyebut empat kelompok makanan yang bisa membahayakan sistem kardiovaskular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lemak jenuh
Sosis, keju, mentega, sampai minyak kelapa tinggi lemak jenuh dan salah satu pemicu kenaikan kolesterol jahat. Patel menyarankan membatasi asupannya hanya kurang dari 7 persen dari total kalori harian.
Lemak trans
Lemak ini biasa ditemui pada minyak yang biasa digunakan pada gorengan dan makanan olahan. Lemak trans dapat menaikkan kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik yang bisa menjaga kesehatan jantung.
Ilustrasi kuning telur. pixabay.com/Baljeet Singh
Makanan dengan kolesterol
Kolesterol terkandung dalam kuning telur, kerang, jeroan. Meski dampaknya lebih kecil dari lemak jenuh dan lemak trans, sebagian orang lebih sensitif terhadap makanan ini.
"Asosiasi Jantung Amerika menganjurkan membatasi kolesterol dari makanan tak lebih dari 300 mg per hari. Akan tetapi, respons setipa orang bervariasi dan beberapa mungkin perlu lebih waspada," jelas Patel.
Makanan olahan dan digoreng
Makanan olahan sarat lemak jenuh dan trans, termasuk cereal bar dan makanan beku, yang bisa berkontribusi pada kadar kolesterol tinggi.
"Makanan olahan dan digoreng, terutama yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, harus dibatasi oleh pemilik kolesterol tinggi. Pilih makanan bukan olahan, prioritaskan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging putih," sarannya.
Pilihan Editor: Jenis Ikan yang Baik buat Kesehatan, Termasuk Jantung