Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Macam Gaya Hidup yang Mengurangi Fungsi Kognitif

Pakar menyebut gaya hidup dan kebiasaan negatif yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kognitif.

18 Januari 2025 | 20.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minum alkohol/wine/mabuk. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup membentuk dan mempengaruhi fungsi otak. Namun, kebiasaan tertentu dalam menjalani hidup dapat mempengaruhi kesehatan otak, salah satunya penurunan kognitif. Otak beradaptasi dan belajar sepanjang hidup tetapi kesehatannya dapat memburuk dengan cepat jika terpapar gaya hidup tak sehat, kata konsultan geriatri di Ruby Hall Clinic Pune di India, Dr. Virajrao Kore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Otak, yang sering digambarkan sebagai pusat kendali tubuh, adalah organ yang rumit dan terus berkembang," kata Kore, dikutip dari Hindustan Times. Ia juga mencatat kebiasaan-kebiasaan negatif yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kognitif seperti berikut ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurang tidur
Tidur adalah saat otak memperbaiki diri dan mengkonsolidasikan ingatan. Kurang tidur kronis mengganggu proses ini, yang menyebabkan masalah ingatan, penurunan fungsi kognitif, dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Stres
Stres yang terus-menerus membanjiri otak dengan hormon kortisol, yang mengganggu daya ingat dan mengecilkan hipokampus, area yang bertanggung jawab untuk belajar dan emosi.

Kurang sosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial dan isolasi dapat menyebabkan kesepian, depresi, bahkan penurunan kognitif. Kurangnya interaksi membuat otak tidak mendapatkan rangsangan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kemampuan beradaptasi.

Merokok
Merokok membatasi aliran darah ke otak, merusak neuron, dan secara signifikan meningkatkan risiko stroke dan demensia. Gantilah rokok dengan kebiasaan yang lebih sehat seperti mengunyah permen karet bebas gula atau berolahraga.

Waktu layar berlebihan
Paparan layar yang terlalu lama akan membebani otak, mengganggu siklus tidur, dan mendorong gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang semuanya berdampak pada kesehatan kognitif.

Konsumsi gula berlebih
Konsumsi gula yang berlebihan memicu peradangan, mengganggu regulasi insulin, dan merusak sinyal otak, yang menyebabkan masalah memori dan penurunan fungsi kognitif.

Kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik mengurangi aliran darah dan pengiriman oksigen ke otak sehingga menghambat kemampuan otak untuk membuat koneksi saraf baru.

Banyak minum alkohol 
Mengonsumsi alkohol berlebihan merusak neuron dan mengganggu komunikasi antara sel-sel otak, yang menyebabkan hilangnya ingatan dan gangguan kognitif jangka panjang.

Makan banyak makanan olahan
Mengonsumsi banyak makanan olahan, lemak tidak sehat, dan gula menyebabkan obesitas, peradangan, dan kesehatan otak yang buruk.

Pakai narkoba
Penggunaan narkoba untuk rekreasi sangat mempengaruhi struktur dan fungsi otak, yang menyebabkan gangguan kognitif dan emosional jangka panjang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus