Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat semakin peduli kesehatan dan giat minum vitamin atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama pandemi Covid-19. Madu menjadi salah satu yang paling diburu karena berbagai manfaatnya, termasuk untuk meningkatkan imun serta mengurangi dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produsen produk perlebahan asli Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1998, Kembang Joyo, mengatakan ada empat produk perlebahan yang banyak diburu selama pandemi. Produk tersebut adalah madu, bee pollen, propolis, dan royal jelly. Di antara empat produk tersebut, madu menempati urutan teratas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data internal Kembang Joyo, berikut lima jenis madu yang paling banyak dicari selama pandemi Covid-19.
Madu sarang/comb honey
Madu sarang adalah madu yang disajikan bersama-sama sarang lebahnya. Penyajian madu dalam sarang untuk memanjakan konsumen yang menyukai nilai estetik produk perlebahan dan menikmati sensasi mengambil madu langsung dari sarangnya. Sarang dibuat sendiri oleh lebah madu dari kelenjar malam di bawah perutnya dan dilapisi dengan propolis yang melindungi madu agar tetap terjaga kualitasnya. Manfaat mengunyah sarang berlapis propolis yang berisi madu adalah menambah imunitas tubuh, memberi energi ekstra, meringankan hidung tersumbat, pilek, flu, sinusitis, dan radang selaput hidung.
Madu multiflora
Lebah menghasilkan madu multiflora dengan cara mengumpulkan nektar dari berbagai macam tanaman. Madu berasal dari cairan manis yang dikeluarkan tanaman, yang disebut nektar. Nektar tanaman mengandung molekul bioaktif utama, yaitu flavonoid dan polifenol. Molekul bioaktif ini menjadi faktor penanggung jawab utama madu sebagai antioksidan. Masing-masing tanaman menghasilkan nektar yang mengandung molekul bioaktif yang mempunyai keunikan tersendiri. Madu multiflora berasal dari nektar banyak jenis tanaman sehingga mengandung berbagai macam flavonoid dan polifenol yang memberikan manfaat antioksidan bagi tubuh lebih baik.
Ilustrasi madu. shutterstock.com
Madu kaliandra
Madu kaliandra diproduksi oleh lebah madu dengan cara mengumpulkan cairan manis (nektar) yang berasal dari bunga kaliandra merah (Calliandra calothyrsus). Tanaman kaliandra tumbuh subur di daerah pegunungan yang terpencil, jauh dari areal pertanian sehingga menghasilkan madu organik yang bebas pestisida. Madu kaliandra terkenal karena mempunyai antioksidan yang tinggi. Kadar senyawa fenolat dalam madu kaliandra lebih tinggi dibandingkan madu randu dan madu karet. Senyawa fenolat dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Madu super
Madu super mengandung semua zat esensial yang diperlukan tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, bahkan enzim dan hormon. Madu super diproduksi dengan cara meramu madu murni dengan bee pollen dan royal jelly. Kedua produk ini adalah permata dari sarang lebah. Bee pollen menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sangat kaya asam amino esensial. Bee pollen telah terbukti bermanfaat sebagai antijamur, antimikroba, antivirus, anti-inflamasi, menambah kekebalan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.
Sedangkan royal jelly sangat baik dalam mempertahankan kondisi kesehatan tubuh. Hal ini tidak lepas dari sinergi antara berbagai zat yang terikat secara harmonis satu sama lain dan saling memperkuat efeknya. Beberapa manfaat royal jelly yang lain adalah melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memulihkan dari kelelahan, menghambat proses penuaan, hingga meningkatkan kesehatan arteri.
Madu standar internasional
Madu standar internasional dipanen dari sarang madu yang benar-benar sudah matang sehingga menghasilkan madu yang memenuhi persyaratan kualitas bagi perdagangan internasional. Madu yang berkualitas tentu harus memenuhi persyaratan mutu dan memberikan manfaat bagi kesehatan, contoh kemampuannya menghasilkan enzim pencernaan.
Selain itu, hal penting yang terdapat pada madu standar internasional tingginya kandungan enzim diastase. Enzim ini hanya terdapat pada madu yang baru dipanen atau madu murni tanpa pengolahan sehingga keberadaan enzim diastase dapat dijadikan indikator untuk melihat kemurnian madu. Dengan tingginya kandungan enzim diastase dan beberapa enzim lain, seperti invertase dan glukosa oksidase, tidak diragukan lagi madu standar internasional memberikan manfaat lebih banyak bagi kesehatan tubuh.