Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makan Durian di Jombang Bisa Awet Muda?

Jombang bakal menggelar kenduri durian atau kendurian pada 11 Februari 2018.

3 Februari 2018 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah peserta berlari sembari membawa durian saat berpatisipasi dalam Durian Run di Singapore, 23 Juli 2017. REUTERS/Edgar Su

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda penggemar durian? Bersiaplah untuk berkunjung ke Kecamatan Wonosalam, Jombang. Pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan petani durian di Jombang bakal menggelar kenduri durian atau kendurian pada 11 Februari 2018.

Kenduri durian dihelat sebagai perwujudan syukur para petani atas hasil panen yang diterima selama setahun. Wonosalam memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian di Indonesia. “Yang menginisiasi acara ini adalah para kepala desa di Kecamatan Wonosalam,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jombang Tjitrawatie saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Tiga Olahan Durian Tak Terlupakan dari Kampung Durian Kediri

Ada 2.018 durian yang disiapkan khusus untuk acara kendurian. Jumlahnya sesuai dengan angka tahun diselenggarakannya kenduri. Durian yang dipilih adalah varietas unggulan, seperti durian bido.

Durian bido dikenal dengan dagingnya. Bijinya pun relatif kecil. “Rasanya manis dan ada pahit-pahitnya. Warnanya pun kuning, seperti karakteristik durian unggulan pada umumnya,” tutur Tjitra.

Ribuan durian ini dibentuk seperti gunungan yang menjulang tinggi. Para pengunjung yang hadir boleh berebut.

Konon, orang yang menyantap buah durian hasil rebutan pada acara kendurian dipercaya bakal memperoleh berkat. Adapun, pengunjung yang berhasil memakannya dengan jumlah ganjil, misalnya tiga atau lima biji buah, diyakini akan awet muda.

Tahun ini, kendurian memasuki perhelatan yang keenam. Acara ini memang digelar tiap tahun. “Tapi sempat tidak diadakan pada 2017 karena gagal panen,” ucap Tjitra.

Kendurian yang digelar di lapangan Desa Wonosalam berhasil mendatangkan kunjungan wisatawan hingga 25 ribu orang. Mayoritas merupakan wisatawan Nusantara yang berasal dari sejumlah kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Kediri, dan Malang.

Selain mengalap berkah, dihelat berbagai rangkaian kegiatan, seperti menanam durian bido bersama-sama pada 4 Februari. Digelar juga kontes durian, pertunjukan kuda lumping, dan orkes Melayu pada 10 Februari. Acara ini digelar secara terbuka dan gratis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus