Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, istilah fermentasi sudah tidak asing lagi. Fermentasi merupakan salah satu proses pembuatan makanan atau minuman dengan memanfaatkan keberadaan mikroorganisme. Tidak sedikit makanan Indonesia yang menggunakan fermentasi dalam proses pembuatannya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut empat makanan khas Indonesia yang menggunakan fermentasi dalam proses pembuatannya.
Dangke
Makanan khas Indonesia yang memanfatkan fermentasi dalam proses pembuatannya adalah Dangke. Melansir dari repositori.kemdikbud.go.id, lebih spesifiknya, Dangke merupakan makanan tradisional khas Enkerang, Sulawesi Selatan. Makanan berbahan dasar susu kerbau atau susu sapi ini memiliki tekstur lembut layaknya tahu. Dangke biasanya disajikan sebagai lauk bersama sambal. Selain itu, dangke kaya akan nutrisi, seperti kalsium, protein, dan lemak.
Tempoyak
Tempoyak merupakan hasil fermentasi dari buah durian yang berasal dari Bengkulu, dilansir dari jurnal.ugm.ac.id. Tempoyak memiliki cita rasa asam dengan bau khas yang menyengat. Tempoyak bisa dijadikan bahan baku dalam membuat beberapa olahan makanan, di antaranya gulai atau sambal. Karena terbuat dari daging durian, sehingga kandungan nutrisinya pun tidak perlu diragukan lagi dalam tempoyak. Setidaknya beberapa nutrisi yang dikandung dalam tempoyak antara lain air, karbohidrat, protein, dan serat.
Dadih
Kuliner khas Sumatera Barat ini juga merupakan bahan makanan yang difermentasikan, sebagaimana dijelaskan dalam repository.pertanian.go.id. Dadih adalah susu kerbau yang difermentasikan dengan disimpan dalam bambu yang ditutup rapat. Makanan bertekstur kenyal ini bisa dikonsumsi bersama dengan bawang, sirih, dan sambalado. Kandungan protein, kalsium, lemak, dan protein yang tinggi membuat dadih dipercaya dapat mencegah penyakit diare dan keracunan.
Oncom
Oncom mempunyai teksur yang empuk dan seringkali dijumpai sebagai bahan dasar atau bahan tambahan dalam makanan. Mengutip dari repository.unimus.ac.id, secara umum, makanan khas Jawa Barat ini memiliki dua jenis, yaitu oncom merah/ jingga dan oncom hitam.
Oncom merah/jingga terbuat dari bungkil tahu kacang kedelai sedangkan oncom hitam berbahan dasar ampas kacang tanah. Kandungan nutirisi dalam oncom pun banyak, mulai dari kalsium, fosfor, lemak, zat besi, dan karbohidrat yang baik bagi tubuh. Salah satu olahan yang populer dari oncom adalah keripik oncom.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Makan Makanan Fermentasi dapat Melawan Peradangan dan Meningkatkan Kekebalan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini