Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Talas atau taro merupakan jenis umbi-umbian yang awalnya banyak dibudidayakan di kawasan Asia. Talas memiliki ciri berupa kulit luar bewarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan bintik-bintik ungu. Ketika dimasak, talas memiliki rasa manis dan tekstur mirip dengan kentang. Biasanya, talas diolah dengan cara digoreng sebagai camilan yang memiliki rasa gurih atau dijadikan bahan tambahan dalam sebuah sajian.
Talas dikenal sebagai sumber serat dan nutrisi lain yang baik bagi kesehatan tubuh. Dilansir webmd.com, kandungan nutrisi dalam talas yang sangat beragam mulai dari serat, protein, kalsium, kalium, magnesium, dan fosfor menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Talas juga kaya antioksidan, karbohidrat kompleks, vitamin A, B, C, zat besi, dan tembaga. Berikut adalah empat manfaat dari mengonsumsi talas.
1. Menyehatkan sistem pencernaan
Dilansir dari webmd.com, talas merupakan sumber serat yang kaya dua kali lipat dibandingkan kentang. Serat berfungsi eningkatkan fungsi pencernaan dan dapat meredakan masalah seperti sembelit, diare, sakit maag, dan refluks asam. Serat juga membuat tubuh merasa lebih kenyang di antara waktu makan sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan.
2. Mengontrol gula darah
Melansir healthline.com, kandungan karbohidrat dalam talas dikenal dengan nama pati resisten. Jenis karbohidrat ini membantu menstabilkan gula darah, kontrol berat badan dan mengurangi risiko diabetes. Pati ini juga cocok untuk diet rendah karbohidrat dan keto.
3. Menyehatkan jantung
Kandungan potasium dan mineral dalam talas dapat mengontrol tekanan darah tinggi dengan memecah kelebihan garam. Selain itu, talas bisa mengurangi stres pada sistem kardiovaskular, dan membantu mencegah perkembangan masalah jantung kronis.
4. Mengurangi risiko kanker
Dikutip organicfacts.net, talas mengandung senyawa nabat berupa polifenol yang bisa menurunkan risiko jenis kanker tertentu. Talas juga mengandung quercetin, jenis antioksidan yang bisa penghambat perkembangan tumor dan mencegah tubuh dari serangan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang terbentuk di tubuh karena penuaan dan gaya hidup dan menyebabkan kerusakan dan menimbulkan kanker.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini