Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tanah Datar - Pacu jawi menjadi salah satu event unggulan dalam Festival Pesona Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar, yang digelar pada 5 sampai 8 Desember 2024. Festival yang sudah menjadi bagian dari Kalender Event Nasional itu juga menampilkan pertunjukan kebudayaan Minangkabau lainnya di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara untuk ajang pacu jawi lokasinya di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab Tanah Datar, Sumatra Barat. Jaraknya sekitar 30 menit menggunakan sepeda motor dari Istano Basa Pagaruyung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pacu jawi memiliki arti pacuan sapi. Alek atau permainan anak nagari ini biasanya dilakukan sehabis masa panen padi oleh pemuda dan masyarakat di daerah tersebut.
Permainan anak nagari Pacu Jawi ini juga sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda asal Kabupaten Tanah Datar.
Seorang joki dalam pegelaran Pacu Jawi yang menjadi bagian Festival Pesona Minangkabau pada Sabtu 7 Desember 2024 di Kabupaten Tanah Datar, Sumatara Barat menarik ekor sapinya untuk menambah kecepatannya. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Permainan ini menggunakan sepasang sapi. Sapi akan dilepas di lintasan berlumpur sepanjang 60 –250 meter, dipandu oleh seorang joki yang berdiri di belakang sambil memegang kendali. Meski disebut balapan, kegiatan ini tidak mempertemukan sapi-sapi dalam persaingan langsung, dan tak ada pemenang yang dinobatkan.
Setiap pasangan sapi beraksi bergiliran, dinilai oleh penonton berdasarkan kecepatan dan kemampuan berlari lurus. Sapi-sapi terbaik sering menarik perhatian para pembeli, yang rela merogoh kocek jauh di atas harga pasar untuk memilikinya. “Sapi saya paling mahal pernah dihargai 30 juta 1 ekor, paling murah itu sekitar 21 juta,” kata Mahipol, 61 tahun, salah satu pemilik sapi.
“Ya biasanya harga sapi itukan sekitar 7 atau 8 juta, namun karena bagus dalam pacuan bisa 3 kali lipat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar Riswandi mengatakan, lek pacu jawi ini menjadi salah satu event yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. "Ya memang salah satu yang paling banyak dikunjungi dalam rangkain event Pesona Festival Minangkabau ini," ucapnya saat diwawancarai TEMPO, pada Sabtu. 7 Desember 2024.
Menurutnya, Pacu Jawi memang sudah menjadi daya tarik tersendiri dari dulunya. Permainan ini pada umumnya dilakukan di 4 Kecamatan secara bergantian setiap tahunnya. "Ada 4 kecamatan yakni Pariangan, Rambatan, Lima Kaum dan Sungai Tarab," pungkasnya.