Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tidak Hanya Makepung di Bali, 4 Daerah Ini Memiliki Tradisi Pacuan Kerbau

Makepung atau pacuan kerbau populer di Bali. Di beberapa daerah lain punya tradisi ini seperti Balap Munding di Tasikmalaya dan Pacu Jawi di Sumbar.

25 Juni 2024 | 10.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Joki memacu kerbau saat acara Makepung di Jembrana, Bali, Minggu, 16 September 2018. Tradisi balap kerbau yang dulu dilakukan petani di area persawahan setelah panen tersebut kini digelar secara profesional di sirkuit dan diikuti berbagai kalangan sebagai atraksi untuk menarik wisatawan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan panen di Indonesia biasanya diwarnai dengan berbagai upacara dan tradisi. Di beberapa daerah, gelaran pacuan kerbau atau sapi menjadi tradisi dalam rangka merayakan hasil panen. Berikut beberapa daerah yang melaksanakan tradisi pacuan yang dirangkum Tempo.co dari berbagai sumber.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Makepung Bali

Makepung atraksi balapan kerbau berasal dari Kabupaten Jembrana, Bali. Kata makepung berasal dari kata makepung-kepungan (bahasa Bali) artinya berkejar-kejaran. Dilansir dari warisanbudaya.kemendikbud.go.id, makepung merupakan tradisi turun-temurun, warisan budaya petani yang sarat akan nilai leluhur yang harus dilestarikan. Awalnya atraksi ini ditujukan untuk kegiatan olahraga yang selanjutnya terus berkembang kreativitas seni di dalamnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atraksi makepung di sawah ini berkembang sekitar tahun 1930 di masing-masing desa dengan joki berpakaian seperti prajurit kerajaan di Jembrana zaman dulu, yaitu memakai destar, selendang, selempod, celana panjang, saput poleng (warna hitam putih), tanpa alas kaki dan membawa pecut.

Makepung digelar di jalanan sawah atau track tanah berbentuk “U” .Jalanan tanah berpasir menjadi lokasi favorit untuk balapan. Sedangkan panjang lintasan yang dilalui sekitar 4 kilo meter.

2. Barapan Kebo Sumbawa

Bergeser lebih ke timur, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat juga memiliki tradisi balapan kerbau atau biasa mereka sebut “barapan kebo”. Dikutip dari sumbawakab.go.id, barapan kebo adalah acara tradisional para sandro (sebutan orang sakti bagi masyarakat Sumbawa), joki dan kerbau terbaik saat tiba musim tanam.

Tradisi ini dilaksanakan di beberapa desa di Sumbawa, seperti Desa Pamulung, Desa Moyo Hulu, Desa Senampar, Desa Poto, Desa Lengas, Desa Batu Bangka, Desa Maronge hingga Desa Utan sebagai acara budaya khas Sumbawa.

Barapan kebo diselenggarakan pada awal musim tanam padi. Arena barapan kebo berada di sawah yang telah tergenang air setinggi lutut. 

3. Balap Munding Tasikmalaya

Tak hanya di wilayah timur, Indonesia bagian barat juga memiliki tradisi pacuan kerbau. Di selatan Kota Tasikmalaya terdapat tradisi balap kerbau atau orang-orang sana menyebutnya dalam bahasa Sunda, “balap munding”. Dilansir dari disparbud.jabarprov, balap munding menjadi budaya tradisional yang berkembang sejalan potensi daerah Cipatujah sebagai daerah peternakan kerbau. Balap kerbau sebenarnya acara para peternak dalam berekreasi di waktu senggang. 

Acara ini diiringi kesenian rakyat seperti kendang penca, buncis, dan dogdog. Acara digelar di area seluas 40 hektar pada wilayah pantai Cipatujah yang menjadi agrowisata tempat peternak beternak kerbau dengan pendekatan tradisional. 

Para wisatawan dapat mencoba mengikuti atraksi dengan menaiki kerbau milik peternak dan bertanding dengan wisatawan lainnya.

4. Pacu Jawi Sumatera Barat

Jauh lebih ke barat lagi, di Sumatera Barat terdapat atraksi serupa, yakni Pacu Jawi. Pacu jawi adalah permainan memacu sepasang sapi di sawah berair dan berlumpur yang diselenggarakan selepas panen. Awalnya, tradisi ini dimulai di sebuah nagari, yaitu Nagari Tuo (desa tua) Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Permainan pacu jawi kini sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda Sumatera Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus