Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kulit dan kelamin di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Larisa Paramitha, mengatakan bercak di sekitar mata berwarna kekuningan adalah akibat penumpukan kolesterol di bawah jaringan kulit mata yang disebut xanthelasma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini akibat penumpukan kolesterol, bukan lemak, ditumpuk di jaringan bawah kulit sekitar mata. Sebenarnya xanthelasma bukan penyakit berbahaya tapi (orang) sering datang ke dokter keluhannya masalah estetika,” kata Larisa, Jumat, 5 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Xanthelasma adalah bercak berbentuk spesifik dengan lokasi di sekitar mata, berwarna kekuningan atau oranye. Biasanya batasnya tegas dan bisa melebar, dengan tekstur mendatar dan tidak cembung atau menonjol. Pada kulit yang lebih gelap xanthelasma terkadang muncul dengan bercak sedikit lebih gelap.
Larisa juga mengatakan sebenarnya xanthelasma bukan penyakit berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit meski ditekan. Namun sering kali pasien datang dengan bercak di mata ingin diobati karena masalah estetika. Bercak di mata juga tidak selalu xanthelasma, ada beberapa masalah kulit yang mirip sehingga banyak orang awam sulit membedakan.
“Ada yang bentuknya mendatar lebih kecil, jumlahnya banyak. Tapi karena penambahan sel kulit jaringan, ada lagi kecil-kecil kayak jerawat batu warnanya putih. Orang awam susah membedakan karena misalnya kulitnya lebih gelap. Jadi sebaiknya konsultasi ke dokter,” paparnya.
Berbagai penyebab
Pembentukan xanthelasma akibat penumpukan kolesterol dalam darah. Berbagai jenis kolesterol dalam darah bisa meningkat dan menumpuk di sekitar kelopak mata. Ada juga orang yang memiliki xanthelasma tapi kadar kolesterolnya rendah. Menurut Larisa, hal itu bisa terjadi karena ada kecenderungan diabetes yang tidak terkontrol.
Ada pula kondisi lain yang menyebabkan xanthelasma seperti gangguan metabolisme dan penyakit lain yang memiliki manifestasi penumpukan di jaringan bawah kulit. Meski bercak pada kelopak mata tidak berbahaya, penumpukan kolesterol dapat berbahaya jika tidak dikontrol. Orang dengan xanthelasma dan memiliki kolesterol tinggi yang tidak terjaga dapat terkena penyakit seperti jantung koroner atau keluhan akibat penyumbatan pembuluh darah seperti stroke, hipertensi, dan penyakit lain.
Larisa mengatakan bercak xanthelasma jika masih tipis bisa hilang sendiri andai pasien menjaga kolesterol dengan memperbaiki gaya hidup, pola makan, dan olahraga. Jika tidak ada penurunan kadar kolesterol, dia harus mendapatkan terapi dengan obat penurun kolesterol. Namun jika bercak xanthelasma cukup tebal, proses pengobatannya bisa dihilangkan dengan cara bedah kimawi dengan salep oles, laser untuk mengangkat bercak, atau bedah sayat.
Ia juga mengingatkan masyarakat awam untuk waspada terhadap obat xanthelasma yang dijual bebas di toko daring, yang bisa jadi memiliki efek samping yang merugikan jika tidak memakai sesuai aturan pakai yang benar. Jika tidak berati-hati obat xanthelasma yang seharusnya dipakai di kelopak mata bisa masuk mengenai mata.
Pilihan Editor: Tanda-tanda Kolesterol Tinggi pada Wajah