Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Memelihara Anjing Baik untuk Kesehatan Mental?

Memelihara anjing dianggap menyenangkan karena hewan itu suka bersahabat dengan manusia

7 Agustus 2022 | 12.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memelihara anjing dianggap menyenangkan karena hewan itu suka bersahabat dengan manusia. Sastrawan Milan Kundera dalam novelnya berjudul The Unbearable Lightness of Being menuliskan, anjing menghubungkan kita ke surga. Anjing tidak mengenali kejahatan, kecemburuan, ataupun ketakpuasan. Duduk bersama seekor anjing di lereng bukit pada sore yang cerah niscaya membawa kita kembali ke Eden. Meski tidak melakukan apa-apa, kita bukannya bosan, melainkan merasakan kedamaian.

Mengutip Psychreg, hormon serotonin dan dopamin akan memenuhi sekujur tubuh hanya dengan bertatapan dengan anjing. Hormon oksitosin juga akan terlepas dalam tubuh. Hormon cinta ini menurunkan tekanan darah, menentramkan hati dan mengenyahkan stres. 

Memelihara anjing mempengaruhi kesehatan mental

Mengutip Psychologies, anjing bisa menjadi sahabat terapi yang efektif. Pelepasan oksitosin saat membelai anjing berefek menenangkan pikiran. Anjing seakan memberi cara sempurna untuk mulai belajar mempercayai orang lain lagi, karena anjing sahabat yang setia. Keberadaan anjing membuat manusia merasa aman di lingkungan. Sebab, anjing akan menyalak jika melihat sesuatu yang mencurigakan.

Memelihara anjing juga membantu mencegah munculnya rasa kesepian yang memicu gejala depresi. Perasaan saling membutuhkan dan menginginkan akan tumbuh saat merawat anjing tersayang. Kesepian akan teratasi saat anjing datang sembari menggoyangkan ekornya dan mengajak bermain.

Kepala petugas medis di Boynton Health Service di University of Minnesota, Gary A. Christenson menjelaskan, persahabatan yang kuat menjadi pembeda yang besar untuk menangani kesehatan mental.

"Hewan peliharaan mengalihkan pikiran negatif yang cenderung dialami orang saat depresi," katanya.

Merujuk laporan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, anjing peliharaan memberi dukungan sosial untuk pemiliknya. Adapun laporan British Psychological Society menjelaskan, anjing memberi kesejahteraan terapeutik dan psikologis, terutama menurunkan stres, meningkatkan harga diri, perasaan kemandirian dan kompetensi.

Menurut para peneliti Universitas Vienna, anjing mampu merasakan emosi dan membedakan konteks yang dianggap baik dan buruk berdasarkan suara yang didengar.

Mengutip Verywell Mind, setiap jenis anjing yang ramah bermanfaat terapi. Ras anjing besar seperti golden retriever, pudel, st. bernard, dan labrador bisa menjadi pilihan terbaik. Itu juga sama untuk ras anjing kecil seperti pudel mini dan pomeranian.

Baca: Warna Apa Saja yang Terlihat Jelas dalam Penglihatan Anjing?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus