Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Data awal vaksinasi pada Desember 2020 menunjukkan bahwa banyak wanita mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih parah dibanding pria. Menurut laman Observer Research Foundation, efek samping yang ditimbulkan vaksin Pfizer dirasakan oleh 21 orang dan 19 di antaranya adalah wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Februari, Centers for Disease and Control Prevention (CDC) mempublikasi data tentang efek samping Covid-19. Sebanyak 61 persen dosis vaksin diterima wanita dan 72 persen efek samping yang dilaporkan ke agensi berasal dari wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketimpangan yang terjadi antara jumlah wanita dan pria yang mengalami efek samping vaksin bukan merupakan hal baru. CDC menerima laporan studi tahun 2019 yang membahas mengenai efek samping vaksin dari 1990 hingga 2016 menemukan 80 persen laporan alergi parah (anafilaksis) yang melibatkan orang dewasa berasal dari wanita.
Menurut Ke'ala Akat dari Yale School of Medicine, jawaban atas pertanyaan mengapa lebih banyak laporan efek samping vaksin dari wanita tidak sederhana. Salah satu kemungkinannya adalah bukti yang menunjukkan wanita lebih aktif mencari perawatan medis ketika sedang sakit. Namun, hal ini belum diteliti lebih lanjut.
Hormon seperti estrogen yang mempengaruhi sistem reproduksi perempuan mungkin bertanggung jawab atas respon imun mereka. Meskipun demikian, penelitian yang melibatkan hubungan antara jenis kelamin dan gender dengan respons vaksin juga menyoroti masalah yang lebih besar mengenai bagaimana wanita memproses dan dipengaruhi secara psikologis oleh obat-obatan.
Meskipun wanita lebih rentan akan efek samping vaksin, hal ini mengindikasikan manfaat perlindungan vaksin yang bekerja baik pada tubuh perempuan. Sampai sekarang, banyak peneliti yang masih melakukan studi mengenai faktor yang membedakan efisiensi obat-obatan dan keamanan pemakaiannya terhadap jenis kelamin dan gender.
Seorang peneliti Covid-19, dr. Akiko Iwasaki, memaparkan rumor palsu yang beredar mengenai efek samping vaksin resmi yang telah menakuti sejumlah wanita meskipun pihak Food and Drug Administration (FDA) telah mendemonstrasikan keamanannya. "Perlu diingat, lebih baik mengakses laman yang dapat dipercaya seperti CDC dalam mencari informasi mngenai vaksin Covid-19," tulis Akau dikutip Tempo dari laman Yale School of Medicine, Senin, 5 April 2021.
DINA OKTAFERIA