Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stem cell adalah jenis sel yang memiliki kemampuan untuk membelah diri dan dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda dalam tubuh manusia. Sel ini memiliki potensi untuk menjadi sel-sel khusus lainnya, seperti sel otot, sel darah, sel kulit, sel saraf, dan lain-lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Medical News Today, stem cell berasal dari dua sumber utama, yaitu jaringan tubuh orang dewasa dan embrio. Para peneliti saat ini sedang mencari cara untuk mengembangkan stem cell dari sel lain dengan menggunakan teknik "pemrograman ulang" genetik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stem Cell Dewasa
Stem cell dewasa juga dikenal sebagai sel punca somatik ada di seluruh tubuh sejak embrio berkembang. Stem cell dewasa berada dalam keadaan non-spesifik, tetapi lebih terspesialisasi daripada sel punca embrionik. Sel ini tetap dalam keadaan normal hingga tubuh memerlukan mereka untuk tujuan tertentu, seperti membentuk sel kulit atau otot.
Stem cell dewasa dapat ditemukan dalam berbagai jenis jaringan, termasuk otak, sumsum tulang, darah dan pembuluh darah, otot rangka, kulit, dan hati. Namun, sel ini bisa sulit ditemukan karena seringkali tetap tidak aktif dan tidak spesifik selama bertahun-tahun hingga diperlukan oleh tubuh untuk memperbaiki atau meregenerasi jaringan baru.
Stem cell dewasa memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbarui diri tanpa batas waktu, yang memungkinkan mereka menghasilkan berbagai jenis sel dari organ asal atau bahkan meregenerasi seluruh organ. Proses pembelahan dan regenerasi ini penting dalam penyembuhan luka kulit dan perbaikan organ seperti hati setelah mengalami kerusakan.
Stem Cell Embrionik
Stem cell embrionik dapat terbentuk sejak tahap awal kehamilan. Setelah sperma membuahi sel telur, embrio terbentuk, dan sekitar 3 hingga 5 hari kemudian, embrio akan berbentuk blastokista.
Blastokista mengandung stem cell embrionik yang akan ditanamkan di dalam rahim. Stem cell embrionik berasal dari blastokista yang berumur 4-5 hari dan biasanya diambil dari embrio ekstra hasil dari proses fertilisasi in vitro (IVF).
Embrio terbentuk dari zigot, yaitu sel tunggal hasil dari pembuahan. Zigot mulai membelah dan membentuk sel-sel menjadi embrio yang memiliki dua bagian yaitu massa sel luar yang akan menjadi bagian dari plasenta, dan massa sel bagian dalam yang akan berkembang menjadi tubuh manusia.
Di massa sel bagian dalam ini, terdapat stem cell embrionik yang disebut sel totipoten. Sel totipoten memiliki potensi total untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, seperti sel darah dan sel kulit.
Tahap blastokista berlangsung selama sekitar lima hari sebelum embrio ditanamkan di dalam rahim. Pada tahap ini, stem cell embrionik mulai berdiferensiasi. Sel ini juga memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi lebih banyak jenis sel daripada stem cell dewasa.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kedua stem cell ini biasanya digunakan tenaga medis untuk menggantikan sel induk sumsum tulang yang rusak atau abnormal. Selain itu, tenaga medis juga menggunakan stem cell untuk mengobati:
- Kanker darah seperti leukemia, multiple myeloma dan limfoma non-Hodgkin. Orang dengan penyakit ini sering membutuhkan transplantasi stem cell setelah menerima kemoterapi intensif atau terapi radiasi untuk membunuh sel induk kanker di sumsum tulang mereka.
- Gangguan darah seperti anemia sel sabit.
- Patah tulang, bisa dilakukan dengan mencangkok tulang yang menggabungkan stem cell dari jaringan yang disumbangkan dan bahan lainnya untuk mengobati patah tulang.
Pilihan Editor: Bahaya di Balik Terapi Stem Cell