Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kakak dari mendiang Babe Cabita, Elvira F Tanjung bercerita tentang perjuangan adiknya ketika melawan penyakit langkah, Anemia Aplastik yang diderita sebelum meninggal pada Selasa pagi, 9 April 2024. Ia bercerita saat Tempo menghampiri rumah almarhum pada Rabu, 10 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Elvira mengatakan Babe Cabita memang sempat bolak-balik dari rumah sakit dan dirawat cukup lama. Mulai dari rumah sakit yang ada di Indonesia hingga Malaysia. Kondisi itu terjadi dimulai dari pertengahan 2023 hingga awal April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, kondisi Babe Cabita sempat menurun dan dibawa ke rumah sakit. Sampai di sana, dia diperiksa dan didiagnosa demam berdarah atau DBD pada pertengahan tahun lalu, Juni 2023. "Dia sakit itu dari Juni 2023, awalnya DBD kan ya. Cuma katanya gejalanya tidak seperti DBD, akhirnya kita tes, hasilnya Anemia Aplastik," kata Elvira.
Babe Cabita Berobat ke Sunway Medical Centre Malaysia
Setelah dirawat, kondisi Babe Cabita mulai membaik pada November, kata Elvira. Namun, keluarga dan juga Babe Cabita memutuskan untuk menempuh pilihan kedua, berobat ke Malaysia. Dia dirawat di Sunway Medical Centre dengan harapan bisa sembuh total.
Pengobatan di Malaysia dilakukan hingga akhir Maret 2024. Sebelumnya, pada September, Babe Cabita sudah pulang ke Indonesia. Tapi pada November harus kembali untuk check-up lagi. Pada Desember hingga Januari, Elvira mengatakan kondisi adiknya sudah sehat, hingga bisa melangsungkan ibadah Umrah bersama istrinya, Zulfati Indraloka.
"Mereka Januari Umrah, kondisinya udah oke-oke aja saat itu. Sampai pulang ke Indonesia lagi dan baru Febuari kondisinya drop lagi. Tepat saat setelah pemilu atau di pertengahan Februari dan harus terbang lagi ke Malaysia," kata Vira.
Babe Cabita Sempat Ingin Transplantasi Stem Cell Darah
Saat berada di Malaysia, Yoga, sapaan akrab di keluarga Babe Cabita, berencana untuk transplantasi stem cell untuk membuat sel darah baru supaya Anemia Aplastik bisa sembuh. Rencana itu diurungkan, karena kondisi Babe yang menurun.
"Kalau mau stem cell darah itu kondisinya harus fit dulu. Makanya waktu itu di awal Maret, Yoga sempat pulang dulu. Terus drop lagi di akhir Maret itu. Jadi karena kondisinya udah drop, stem cell belum bisa dilakukan. Dan kita mutusin untuk di rawat di Mayapada aja dari 30 Maret sampai berpulang kemarin," katanya.
Elvira tahu persis tentang perjalanan kesehatan Babe, sebab dia adalah orang yang selalu menjaga bersama istrinya. Kedekatan keduanya sebagai saudara memang membuat Elvira ikhlas menjaga adiknya itu. Setelah kepergian adiknya itu, Elvira merasa tugasnya sebagai seorang kakak telah terpenuhi. Amanah yang disampaikan adiknya juga telah ia jalankan. Hal itu yang membuatnya tenang dan mendoakan Babe Cabita agar ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah.