Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan tradisional Cina atau sekarang lebih dikenal sebagai pengobatan sinse ini sudah hadir di Tanah Air sejak imigran Tionghoa dari Daratan Cina datang ke Indonesia. Diperkirakan sejak ratusan tahun silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sinshe disebut tabib atau dukun kesehatan Cina, metode pengobatannya kompleks, tak bisa dibilang sederhana. Bukan sembarang orang bisa jadi sinshe, harus melewati proses belajar hingga punya ijazah layaknya ahli kesehatan lainnya. Ia punya kemampuan memeriksa dan menentukan resep obat penyakit pada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perlu ketelitian dan sensitivitas ekstra dalam prakteknya. Terutama saat menangkap rona wajah pasien hingga bahasa tubuhnya.
Ada beberapa teknik tabib saat mendiagnosa penyakit pasien. Pertama memandang warna wajah pasien. Rona wajah menunjukkan jenis penyakit pada organ tubuh tertentu.
Baca: Begini Cara Sinse Mengobati Pasien
Jika agak kemerahan berarti memiliki tekanan darah tinggi. Putih pucat menunjukkan penyakit paru, kuning artinya masalah pada kantong empedu dan pencernaan. Kalau kehitaman bisa jadi bermasalah pada ginjal, dan hijau mungkin pasien menderita penyakit liver.
Kedua teknik pendengaran. Cara ini mendeteksi penyakit melalui suara pasien. Apakah power suara semakin kencang atau justru melemah.
Lalu tabib akan menanyakan keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan pasien. Dari hasil konsultasi tersebut, tabib bisa dapat gambaran penyakit pasiennya. Terakhir adalah tabib memegang nadi pasien. Tabib akan meraba 15 titik nadi untuk menentukan penyakit. Untuk jumlah titik nadi beragam, bahkan variasinya bisa sampai 35 titik.
Setelah semua prosedur dilalui, sinse akan mempelajari refleks yang ditimbulkan tubuh pasien. Selanjutnya menentukan pengobatan lengkap dengan resep obatnya.
Dalam metode pengobatannya, sinse pegang delapan keseimbangan. Ia harus membaca situasi lebih mendekati keseimbangan yang mana. Antara negatif dan positif, ringan dan berat, dingin dan panas, lalu antara luar dan dalam.
Ramuan obatnya pun terdiri dari bahan herbal khas negara tirai bambu. Adapula rempah-rempah yang bisa didapatkan di Indonesia. Seperti bawang putih, jahe, jamur obat, kayu manis, lada hitam dan banyak lagi.
Walau banyak dipercaya masyarakat, diagnosa pengobatan alternatif ini dianggap tak ilmiah oleh ahli medis. Pasalnya, tak cukup menentukan penyakit seseorang hanya dengan pemeriksaan dari luar. Perlu diteliti hasil tes darah, cek laboratorium hingga foto rontgen.
Tak hanya itu, komposisi ramuan milik Sinshe dinilai tak higienis. Alih-alih menyembuhkan dikhawatirkan malah berbahaya bagi tubuh manusia. Perlu kehati-hatian saat konsumsi obat-obatan baik ramuan tradisional maupun resep ilmiah dokter.
Tak hanya itu tayangan iklan juga berlebihan saat mempromosikan pengobatan sinse. Hal ini kerap memicu masalah. Apalagi memantiknya dengan testimoni yang kerap sulit masuk akal, seperti istilah sembuh sekejap. Hal itu justru mempengaruhi kondisi psikologis orang yang ingin berobat. Padahal harapan sembuh tersebut belum tentu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan pengobatan tradisional tersebut.
RAUDATUL