Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain bayi, kulit anak-anak hingga remaja termasuk sangat rentan sehingga sering kali mudah terkena berbagai macam penyakit kulit salah satunya adalah Pityriasis Alba. Penyakit kulit ini ditandai dengan timbulnya bercak berwarna terang atau kemerahan berbentuk oval atau bulat pada kulit dan terlihat mirip seperti panu. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui beberapa hal terkait penyakit kulit yang satu ini.
Dilansir dari Healthline, Pityriasis Alba paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini terjadi pada sekitar 2 hingga 5 persen anak-anak. Kondisi ini juga sering terlihat pada anak-anak berusia antara 6 dan 12 tahun. Kondisi ini juga sangat umum terjadi pada anak-anak dengan dermatitis atopik atau radang kulit yang gatal.
Orang yang mengalami kondisi Pityriasis Alba biasanya ditandai dengan munculnya bercak merah atau merah muda pada kulit mereka yang biasanya berbentuk bulat atau oval. Bercak-bercak tersebut biasanya bersisik dan kering yang dapat muncul di beberapa bagian tubuh seperti wajah, yang merupakan tempat yang paling umum; lengan atas; leher; dada; dan punggung.
Bintik-bintik merah muda pucat atau merah dapat berubah warna menjadi bercak-bercak berwarna terang setelah beberapa minggu. Bercak-bercak ini biasanya hilang dalam beberapa bulan, tetapi dalam beberapa kasus dapat bertahan selama beberapa tahun. Kebanyakan orang sembuh dari eksim dan pityriasis alba saat memasuki tahap awal masa dewasa. Namun, bercak tersebut sering kali meninggalkan bekas pucat pada kulit setelah kemerahannya memudar.
Selain itu, bercak-bercak ini lebih terlihat pada musim panas ketika kulit di sekitarnya menjadi kecokelatan. Ini karena bercak-bercak pityriasis tidak akan berubah menjadi kecokelatan. Mengenakan tabir surya atau krim pelembab disebut dapat membuat bercak-bercak tersebut tidak terlalu terlihat pada bulan-bulan musim panas. Bercak-bercak yang terang juga lebih terlihat pada orang-orang dengan kulit yang lebih gelap.
Penyebab
Pityriasis alba sering muncul pada anak-anak yang sering mandi air panas atau yang terpapar sinar matahari tanpa tabir surya. Namun, tidak jelas apakah faktor-faktor ini yang menyebabkan kondisi kulit tersebut.
Berbagai sumber juga menyebut bahwa penyebab pasti Pityriasis Alba tidak diketahui. Namun, kondisi ini umumnya dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis atopik, sejenis eksim.
Eksim sendiri bisa disebabkan oleh sistem imun yang terlalu aktif sehingga bereaksi agresif terhadap iritan. Kemampuan kulit untuk bertindak sebagai penghalang menjadi berkurang pada orang yang menderita eksim.
Biasanya, sistem imun mengabaikan protein normal dan hanya menyerang protein dari zat berbahaya, seperti bakteri dan virus. Namun, jika seseorang menderita eksim, sistem imunnya mungkin tidak selalu membedakan keduanya, dan malah menyerang zat sehat dalam tubuhnya, yang menyebabkan peradangan. Kondisi ini mirip dengan reaksi alergi.
Bercak-bercak yang ditimbulkan karena Pityriasis Alba sering disangka panu karena kemiripannya. Dikutip dari Antara, Dokter Spesialis anak dari RSIA Bina Medika Bintaro, dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A pernah mengatakan bahwa Pityriasis Alba dan juga panu bisa menjadi penyebab timbulnya ruam putih pada kulit bayi atau hipopigmentasi.
Seperti yang diketahui, panu muncul akibat adanya infeksi jamur pada kulit. Biasanya, panu muncul di daerah kulit yang lembap dan tertutup pakaian. Sedangkan Pityriasis alba penyebabnya memang belum jelas namun disebut bisa muncul akibat paparan sinar matahari berlebih atau alergi yang menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Kondisi kulit kering tersebut dapat mengurangi tingkat kelembaban dan menimbulkan hipopigmentasi pada kulit.
Meskipun ruam putih yang timbul di kulit bayi karena panu dan Pityriasis Alba tampak sama, tetapi ada perbedaan yang jelas di antara keduanya. Jika ruam timbul akibat panu, maka bercak ruam timbul bersamaan dengan adanya inflamasi atau peradangan berwarna merah pada pinggirnya. Sementara jika ruam ditimbulkan karena Pityriasis Alba maka akan nampak berwana putih, tidak diiringi dengan adanya peradangan, dan memiliki tekstur kasar seperti sisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Awas herpes jangan gelisah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini