Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Jepang dikenal akan cita rasanya yang khas dan beragam, sebagian besar berkat penggunaan bahan-bahan yang unik dan autentik. Di antara bahan-bahan tersebut, dua yang paling ikonik adalah shoyu dan wasabi. Keduanya tidak hanya sering muncul dalam berbagai hidangan Jepang, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa dan pengalaman bersantap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shoyu dan wasabi adalah dua bumbu yang tak terpisahkan dari masakan Jepang, memberikan cita rasa khas yang telah dikenal dan dicintai di seluruh dunia. Meski sering digunakan, tidak banyak yang mengetahui asal-usul dan karakteristik unik dari kedua bumbu ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu Shoyu?
Shoyu adalah salah satu bumbu dapur terpenting dalam masakan Jepang, dikenal di dunia sebagai kecap asin. Bumbu ini sering digunakan untuk menambah cita rasa gurih dan asin pada masakan atau sebagai saus cocolan. Dalam masakan Jepang, shoyu memiliki peran yang esensial, tidak hanya karena rasa asinnya tetapi juga karena kandungan umami-nya, yang sering disebut sebagai indra perasa kelima.
Dilansir dari Int.japanesetaste.com, shoyu dibuat dari bahan utama seperti kedelai, gandum, garam, dan air, yang difermentasi untuk menghasilkan cairan berwarna cokelat muda dengan tekstur tipis. Rasio dan bahan-bahan yang digunakan bisa berbeda-beda tergantung jenis shoyu dan pembuatnya. Shoyu sering disajikan sebagai saus cocol untuk sushi, daging panggang, tahu, dan sayuran, serta digunakan untuk memberi rasa pada sup, semur, dan bumbu rendaman.
Ada beberapa jenis shoyu yang dikenal di Jepang, masing-masing dengan karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk berbagai hidangan. Misalnya, Shiro Shoyu atau kecap putih yang digunakan terutama untuk sup karena rasanya yang ringan, dan Koikuchi Shoyu yang lebih umum digunakan dan menyumbang sekitar 80 persen dari produksi shoyu di Jepang. Selain itu, ada juga Tamari Shoyu, yang lebih kental dan sering disajikan dengan sashimi karena rasanya yang lebih padat dan tidak terlalu asin.
Apa itu Wasabi?
Wasabi adalah bumbu pedas yang berasal dari Jepang, paling dikenal sebagai pelengkap sushi dan sashimi. Pasta hijau ini terbuat dari rimpang tanaman wasabi, yang diparut halus untuk menghasilkan tekstur dan rasa khasnya. Wasabi memberikan rasa pedas yang tajam dan cepat hilang, berbeda dengan pedasnya cabai yang lebih terasa di mulut dan bertahan lama.
Tanaman wasabi, yang memiliki nama ilmiah Wasabia japonica atau Eutrema japonicum, berasal dari famili Brassicaceae, yang juga mencakup jenis-jenis lobak, lobak pedas, dan tanaman sawi lainnya. Tanaman ini dikenal sulit untuk dibudidayakan, membutuhkan kondisi spesifik seperti lingkungan lembah sungai pegunungan di Jepang, di mana wasabi tumbuh secara alami.
Dikutip dari Byfood.com, karena kesulitan dalam budidayanya, wasabi asli memiliki harga yang sangat mahal. Di restoran Jepang, wasabi sering disajikan sebagai pasta hijau pucat yang dipadukan dengan nigiri sushi atau irisan sashimi, menambah dimensi rasa yang unik pada hidangan tersebut.
Shoyu dan wasabi bukan sekadar bumbu tambahan dalam masakan Jepang, tetapi merupakan elemen penting yang memperkaya cita rasa hidangan. Shoyu, dengan variasi jenisnya, memberikan kedalaman rasa yang tak tergantikan dalam berbagai masakan, sementara wasabi memberikan sentuhan pedas yang menyegarkan, terutama dalam hidangan sushi dan sashimi. Pemahaman lebih mendalam tentang kedua bumbu ini akan meningkatkan apresiasi kita terhadap kekayaan kuliner Jepang yang telah mendunia.
Pilihan Editor: Mengenal Wasabi, Pelengkap Makanan Jepang yang Kaya Nutrisi