Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEPULUH perempuan duduk berpencar mengelilingi dua meja kayu tanpa alas. Mata mereka menatap awas sarung bantal putih yang terhampar di atas meja. Kuas di tangan mereka bergerak perlahan mengikuti sketsa berbentuk bunga mawar. Setelah belasan kali kuas-kuas bercat air itu menari, wajah kain pun berganti rupa. Sekuntum mawar merah beranting hijau dengan kuncup putih tumbuh di atas sarung bantal. Indah sekali.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo