Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang mematikan yang banyak diidap oleh penduduk dunia. Pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa di rentang usia umur 20 hingga 79 tahun hidup dengan diabetes di seluruh dunia, dengan 6,7 juta kematian. Ada banyak cara untuk sembuh, salah satunya mengonsumsi obat herbal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
National Center for Biotechnology Information (NCBI) melaporkan 80 persen orang di negara berkembang bergantung pada obat tradisional sebagai obat utama untuk berbagai penyakit. Di seluruh dunia, obat tradisional herbal merupakan bentuk pengobatan yang paling umum digunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Selain itu, obat tradisional juga memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan primer di banyak negara berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siti Fadlilah dan kawan-kawan (2020) dalam penelitian mereka yang dimuat di Media Kesehatan Masyarakat Indonesia tentang daun sirsak sebagai obat diabetes melitus mengungkapkan, daun sirsak terbukti mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Berdasarkan penelitian tersebut, ekstrak daun sirsak mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar gula darah dikarenakan adanya kandungan antidiabetes. Ini lantaran daun sirsak mengandung alkaloid, steroid terpenoid, kumarin, dan flavonoid yang berfungsi sebagai antidiabetes dan memiliki efek menurunkan kadar gula darah.
Alkaloid berfungsi untuk meregenerasi sel beta pankreas yang telah rusak, meningkatkan sekresi insulin, dan menurunkan penyerapan glukosa di usus sehingga gula darah menjadi turun. Sementara flavonoid berfungsi mengatur enzim-enzim yang berguna dalam metabolisme karbohidrat dan memicu pengambilan glukosa di jaringan tepi. Selain itu, flavonoid juga memengaruhi permukaan usus sehingga menurunkan penyerapan gula ke dalam darah, meningkatkan sel beta pankreas dalam mengeluarkan insulin, dan meningkatkan toleransi terhadap glukosa.
Daun sirsak juga mengandung quercetin, dan tanin sebanyak 6,96 persen. Quercetin merupakan zat yang dapat menghambat transpor gula darah oleh intestinal Glucose Transporter Type 2 (GLUT2). Kandungan quercetin pada daun sirsak menyebabkan penyerapan gula darah di usus akan menurun, dengan demikian menurun pula kadar glukosa dalam darah.
Sedangkan tanin mempunyai efek meningkatkan metabolisme glukosa dan lemak, sehingga sumber kalori dalam darah yang berlebih dapat dicegah. Tanin juga dapat memicu penurunan kadar gula darah dengan memacu glikogenesis, dan sebagai astringent atau penghelat dengan cara kerja yaitu mengerutkan membran epitel ileum sehingga penyerapan sari makanan dapat diturunkan.
Hasil penelitian Fadilah dan kawan-kawan sejalan dengan studi yang dilakukan P Iyos dan RN Astuti sebelumnya. Dalam penelitian berjudul Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annora muricate L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah yang dimuat pada di Majority (2017), mereka menyebut sirsak merupakan salah satu tanaman obat antidiabetes. Semua bagian tanaman sirsak memiliki kemampuan anti diabetes, namun yang kerap digunakan adalah daunnya. Masyarakat umumnya mengolah daun sirsak untuk obat diabetes melitus dengan cara direbus, kemudian diminum airnya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.