Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plastik tertentu, yang di antaranya diduga menjadi bahan mainan anak, diketahui mengandung bahan kimia beracun yang berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Anak-anak sangat rentan terhadap bahan kimia beracun, karena sistem dan organ tubuh mereka masih dalam tahap berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Universitas Teknik Denmark telah menerbitkan sebuah laporan, yang menemukan 25% mainan anak-anak mengandung bahan kimia berbahaya. Aditif kimia dalam laman sdg, digunakan dalam mainan plastik memberikan tingkat kekerasan atau elastisitas tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aditif termasuk peliat atau pelembut, penghambat api, zat aktif permukaan, penstabil, pewarna, dan pewangi. Peter Fantke, peneliti utama tersebut mengatakan dari 419 bahan kimia yang ditemukan dalam plastik keras, lunak, dan busa dalam mainan anak-anak, sebanyak 126 berpotensi membahayakan kesehatan anak, termasuk 31 plasticizer, 18 penghambat api, dan 8 wewangian. Studi tersebut merekomendasikan untuk memprioritaskan zat-zat ini untuk dihentikan pada mainan dan menggantinya dengan alternatif yang lebih aman.
Karena sebagian besar mainan plastik tidak diberi label dengan bahan kimia yang dikandungnya, orang tua tidak tahu apakah suatu barang berbahaya. Sementara efek penuh bahan kimia plastik pada tubuh tidak diketahui, yang biasanya terkait dengan kanker dan kemandulan. Bayi dan anak kecil dianggap sangat sensitif terhadap paparan bahan kimia karena laju metabolisme yang cepat, rasio luas permukaan terhadap berat badan yang tinggi, dan pertumbuhan organ dan jaringan yang cepat.
Phthalates
Dalam jurnal Eco-Healthy Child Care, phthalates biasanya digunakan untuk melunakkan plastik, mengikat wewangian pada produk, dan bertindak sebagai pelarut dan fiksatif. Menelan dan mengunyah mainan plastik menghasilkan, jalur kecil di plastik, dan menyediakan jalan untuk masuknya bahan kimia dari mainan ke dalam mulut anak.
Efek kesehatan yang merugikan, termasuk gangguan hormon, masalah perkembangan, dan reproduksi, asma, kelahiran prematur, malformasi genital, pubertas dini, dan perkembangan beberapa jenis kanker.
Bisphenol A (BPA)
Bisphenol A dapat ditemukan pada botol bayi, botol air, lapisan makanan kaleng, dan cangkir. Paparannya mengakibatkan gangguan kanker prostat, kanker payudara, keguguran, cacat lahir, pubertas dini, hiperaktif, dan agresif. Jejak BPA dapat ditemukan pada lebih dari 90% populasi di Amerika.
Polivinil Klorida (PVC)
Produk yang kemungkinan mengandung PVC, seperti mainan plastik fleksibel (bebek karet, boneka, dan bola pantai, atau boks bayi dan kemasan makanan. Masalah kesehatan yang disebabkan PVC, yaitu kanker, cacat lahir, gangguan reproduksi dan perkembangan, dan disfungsi hati.
Polistiren
Umumnya dikenal sebagai styrofoam, yang biasanya digunakan pada gelas kopi, wadah makanan, kemasan, nampan makanan, peralatan makanan sekali pakai, mainan anak, dan kemasan untuk bahan mentah. Polistiren menimbulkan masalah kesehatan, misalnya karsinogen dan racun saraf.
BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Ternyata Mainan Anak Balon Tiup Berbahaya, Ini Bahan Alternatif Mainan Anak Non Plastik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.