Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana kondisi kamar kos Anda? Apa kelebihannya? Masih hanya menawarkan tempat tidur, meja belajar dan lemari saja? Coba intip kos mewah milik Fadila Jayandarie, 21 tahun.
Baca: Kos Mewah Mahasiswa di Yogyakarta, Bonus Tiket Nonton Bioskop!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia bisa mendapatkan fasilitas gymnasium di rumah kosnya yang tak jauh dari kampusnya di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat. Ia mengatakan ibunya yang berperan memilihkan kamar kos untuknya saat menjadi mahasiswa baru. Rumah kos bernama Awani Studento itu tetap dihuninya sampai ia menginjak semester VI di Fakultas Hukum Unpad saat ini.Penghuni menggunakan fasilitas kost eksklusif Rukita Karawaci, Curug, Tangerang, Banten, 13 Juni 2019. TEMPO/Nurdiansah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rumah-rumah kos dengan fasilitas mulai bermunculan. Di kampus-kampus lain seperti di Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Padjadjaran Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan berbagai perguruan tinggi swasta juga mulai dikelilingi rumah-rumah kos dengan fasilitas mentereng. Begitu tahun ajaran baru tiba, mahasiswa-mahasiswa baru dari berbagai daerah segera berburu kamar-kamar kos di lokasi favorit di dekat kampus itu. Sebagian dari mereka tak mempersoalkan jika mereka harus merogoh kocek lebih dalam.
Menurut Dyla—begitu ia biasa disapa--ibunya memilih rumah kos itu karena sistem satu pintu masuk yang diterapkan. Fasilitas kamar yang didapatkannya, antara lain, kasur, televisi dan layanan televisi kabel, water heater, serta fingerprint sebagai akses masuk. “Bagi saya, untuk standar di daerah Jatinangor, ini sudah mewah sekali,” ucap dia kepada Tempo, Jumat lalu.
Fasilitas fitnes berupa sepeda statis, treadmill, dan alat angkat beban dinikmati Dyla setidaknya satu kali dalam sepekan. Berbagai fasilitas ini harus ditebusnya dengan harga Rp 22,5 juta per tahun. Belum lagi biaya parkir kendaraan yang dikenakan sebesar Rp 2,5 juta per tahun.
Ruang-ruang bersama, seperti dapur dan ruang tengah, juga digunakannya ketika teman-temannya datang untuk bermain atau belajar bersama. Teman-temannya terhitung sering berkunjung, meski enggan menginap. “Aksesnya juga enak karena di pinggir jalan,” ucap Dyla.Griya Cemerlang, kost pria dan wanita di Depok, Jawa Barat, 12 Juni 2019. TEMPO/Nurdiansah
Dyla masih dibiayai orang tuanya, pensiunan salah satu badan usaha milik negara. Awani menerapkan sistem pembayaran per enam bulan dan per tahun. Saat Dyla masuk, kisaran harga kamar kos di tempat ini sekitar Rp 18-33 juta per tahun. Dyla kurang mengetahui harga terbaru kamar kosnya.
Dua buah saung dan satu buah genset besar menjadi pemandangan awal saat memasuki lingkungan rumah kos bernama Griya Cemerlang di Depok, Jawa Barat. Beberapa kendaraan roda dua terparkir rapi di sana. Di tempat ini, Rifky Rahman Hakim, 19 tahun, menghuni sebuah kamar kos. Mahasiswa semester II program studi Administrasi Perpajakan di Vokasi Universitas Indonesia itu membayar uang sewa Rp 1,6 juta termasuk listrik.
Kamar kos Rifky berada di salah satu dari tiga gedung--Gedung A diperuntukkan penghuni putri serta Gedung B dan C dikhususkan bagi penghuni putra. Masing-masing gedung memiliki tiga lantai dengan masing-masing lantai memiliki kurang-lebih delapan kamar kos. Masing-masing lantai di dalam gedung memiliki satu ruang belajar berkapasitas 8-10 orang dengan papan tulis, televisi, dan Wi-Fi. Dapur dilengkapi dengan kompor, kulkas, dan dispenser. Kolam ikan juga mewarnai hiasan di lobi gedung.
Baca: Fasilitas Mentereng Kamar Kos Mahasiswa, Ada Kolam Renang Indoor
Akses masuk ke dalam lingkungan rumah kos ini menggunakan penguncian gerbang dengan sistem finger print. Bagi tamu yang merupakan keluarga penghuni dapat bebas masuk. Tapi tamu luar harus meninggalkan tanda pengenal di pos satpam. “Selain fasilitas, rumah kos ini menjual kenyamanan. Misalnya, kalau listrik mati, ada genset,” kata Rifky, Rabu lalu. “Nyaman bangetlah tinggal di sini.”
PITO AGUSTIN RUDIANA | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA