Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Permintaan Kamar Kos dan Rumah Kontrakan di Sekitar IKN Melejit, Segini Tarifnya

Seiring pembanngunan IKN, dilaporkan sangat sulit mendapatkan kamar kos dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku.

5 Agustus 2024 | 10.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Penajam Paser Utara - Permintaan kamar kos dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dilaporkan meningkat seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN, ibu kota baru Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Antara, Senin, 5 Agustus 2024, disebutkan sangat sulit mendapatkan kos-kosan dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, karena rata-rata sudah terisi dan didominasi pekerja proyek pembangunan infrastruktur IKN dari luar daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan meningkatnya permintaan kamar kos dan rumah kontrakan, harga atau tarif sewa kos-kosan serta rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Sepaku dilaporkan juga melejit cukup signifikan.

"Sejak ada pembangunan Kota Nusantara banyak yang cari rumah kontrakan," ujar Rusli, warga Kelurahan Sepaku yang memiliki rumah kontrakan, Ahad, 4 Agustus 2024.

Rumah yang Rusli kontrakan dengan tarif Rp 75 juta per tahun. Saat ini data yang diperoleh, rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Sepaku bertarif Rp 50 juta hingga Rp 125 juta per tahun.

"Harga sewa rumah kontrakan terus naik sejak ada pembangunan Kota Nusantara, sebelumnya hanya sekitar Rp 5 juta sampai Rp 15 juta per tahun," ungkapnya.

“Rata-rata rumah warga di Kecamatan Sepaku material kayu dan bergaya panggung,” tambah warga Desa Bukit Raya Nuril itu yang uga memiliki rumah yang dikontrakkan dengan tarif Rp 85 juta per tahun.

"Kalau rumah beton dan bagus, tarif bisa lebih dari Rp 125 juta per tahun, rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara," ucapnya lagi.

Terkait kamar kos, warga Desa Bumi Harapan bernama Parini mengatakan, permintaan kamar kos melonjak signifikan.

“Tarif kamar kos di wilayah Kecamatan Sepaku juga melonjak cukup signifikan seiring banyak permintaan kebutuhan kamar kos,” kata Parini yang memiliki kos-kosan, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta per bulan.

"Sebelumnya tarif kamar kos hanya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, karena semakin banyak yang cari kos-kosan harga sewa ikut naik," ujarnya.

Sementara Awang, warga Desa Sukaraja, yang juga pemilik kos-kosan mengatakan, setiap hari ada yang mencari kamar kos.

“Semenjak banyak berdatangan pekerja proyek pembangunan IKN, kamar kos tidak ada yang kosong,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus