Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Daun pepaya biasanya disantap sebagai sayuran. Daun pepaya rasanya pahit. Mengutip Healthline, daunnya sering digunakan untuk bahan baku kuliner maupun pengobatan tradisional. Daun pepaya mengandung senyawa yang sesuai untuk farmakologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laporan ilmiah dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 (2020), daun pepaya bermanfaat mengontrol tekanan darah. Caranya merebus lima lembar daun pepaya dalam setengah liter air sampai agak surut. Rebusan daun pepaya diminum saat agak dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rebusan daun pepaya berguna untuk mengobati demam berdarah. Tapi, rebusan itu perlu ditambahkan, temulawak, meniran, dan gula merah.
Adapun rebusan satu lembar daun pepaya dan buah asam yang diberi garam, bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid.
Seseorang yang mengalami kekurangan sel darah merah (anemia), juga bisa mengonsumsi rebusan daun pepaya. Rebusan 800 mililiter air dicampur 30 gram daun pepaya, 20 gram daun blustru, 20 gram daun selasih, 10 gram lempuyang. Rebus keseluruhan bahan itu sampai surut airnya setengah dari volume mula.
Mengutip buku Fakta Seputar Pepaya (2018) dalam 100 gram daun pepaya terkandung 8,00 gram protein, 2,00 gram lemak, 11,90 gram karbohidrat, 353,00 gram kalsium, 63,00 gram fosfor, 0,80 gram zat besi, 18.250,00 miligram, vitamin A, 0,15 miligram, vitamin B1, 140,00 miligram, vitamin C, 75,40 miligram, dan 79,00 kalori.
Rasa pahit daun pepaya, karena mengandung senyawa alkaloid. Daun pepaya juga mampu meningkatkan nafsu makan dan melancarkan pencernaan.
AMELIA RAHIMA SARI