Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.

20 Maret 2024 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jenis obat-obatan sebaiknya tak diminum jika ingin mengemudikan kendaraan. Beberapa jenis obat memang aman tapi sebagian lain memiliki efek samping yang bisa mempengaruhi kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin berat, menurut BPOM-nya Amerika Serikat (FDA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Efek samping yang diperingatkan adalah mengantuk, pusing, pandangan buram, pingsan, koordinasi kurang, mual, serta sulit fokus dan menaruh perhatian. Beberapa jenis obat memang menuliskan peringatan untuk tak mengemudi dan menoperasikan mesin berat di kemasannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Yang lain, efeknya bisa bertahan beberapa jam bahkan sampai esok hari," jelas FDA.

"Banyak jenis obat berbeda, seperti antipsikotik, obat epilepsi, stimulan, pelemas otot, opioid, benzodiazepin, obat tidur, dan antidepresan, dan bahkan obat bebas seperti antihistamin, bisa berdampak pada mental dan fungsi motorik, termasuk lesu, sakit kepala, mual, penglihatan buram, reaksi lambat, dan pandangan ganda," papar Katy Dubinsky, pakar farmasi di New York, kepada Fox News Digital.

Jenis obat yang perlu dihindari
Menurut Dubinsky, efek samping itu secara signifikan mengurangi kewaspadaan dan penglihatan jelas, yang sangat penting saat mengemudi dan menjalankan tugas harian. Berikut jenis obat yang tak dianjurkan diminum sebelum mengemudi menurut laman FDA.

-Obat antipsikotik
-Obat antiepilepsi
-Pil diet dan obat-obatan yang bisa membuat melek serta mengandung stimulan seperti kafein, efedrin, dan pseudoefedrin.
-Obat-obatan untuk diare dan mengontrol saluran kemih.
-Obat antimabuk perjalanan.
-Pelemas otot
-Opioid, termasuk pereda batuk yang mengandung kodein dan hidrokodon.
-Obat tidur
-Obat resep atau bebas untuk flu dan alergi yang mengandung antihistamin, obat batuk yang bikin mengantuk.
-Produk-produk yang mengandung ganja atau olahannya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus