Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi telah memberikan banyak dampak positif bagi sektor kesehatan. Salah satunya telah dibuktikan melalui kecanggihan alat untuk operasi katarak.
Baca: Operasi Katarak, Pahami Prosedurnya
Ketua Bedah Refraktif Operasi Katarak Jakarta Eye Center, Setiyo Budi Riyanto, membeberkan sejarah perkembangan operasi katarak. Ia menyebut bahwa dulu, saat pertama kali operasi katarak dilakukan, dokter menggunakan bedah manual alias menyayat dengan pisau untuk mengangkat lensa yang tertimbun katarak.
“Kalau dulu pakai teknologi lama yakni operasi ECCE (extra capsular cataract extraction). Prosesnya membuat luka lebar sehingga menimbulkan lima sampai tujuh jahitan,” kata dia dalam konferensi pers menyambut hari ulang tahun JEC ke-35 di Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.
Selain itu, operasi tersebut juga hanya difokuskan untuk menjernihkan mata dari halauan kekeruhan pada mata. “Dulu, ekstraksi ekstrakapsular katarak atau ECCE ini memang hanya bertujuan untuk memperbaiki penglihatan dari kabur ke terang saja,” katanya.
Namun, karena semakin berkembangnya teknologi, sejak 2012 operasi katarak dapat dilakukan dengan menggunakan fakoemulsifikasi. “Ini merupakan operasi yang dikerjakan melalui teknologi gelombang ultrasonik yang diubah menjadi energi gerak. Nantinya, katarak akan ditembak dan dihancurkan,” katanya.
Dari segi luka, fakoemulsifikasi ini hanya akan menimbulkan luka sekecil 2,2 milimeter. “Sehingga ini tidak lagi seperti operasi katarak manual yang harus dijahit. Nanti lukanya akan tertutup sendiri,” katanya.
Selain itu, selain bertujuan untuk memperbaiki penglihatan menjadi terang layaknya operasi katarak manual, fakoemulsifikasi ini juga dapat menghilangkan mata minus.
Untuk perkembangan teknologi pada proses operasi katarak yang baru saja diluncurkan, terdapat FLACS atau femtosecond laser-assisted cataract surgery. Ini adalah pembaruan gelombang ultrasonik menjadi sinar laser. Teknologi ini juga semakin meminimalisasi luka, yaitu hanya sekecil 1,8 milimeter. Sedangkan untuk fungsinya, sudah diperbesar lagi menjadi multivokal.
“Multivokal artinya selain memperbaiki penglihatan menjadi terang, masalah mata seperti minus, plus, dan silinder juga akan hilang,” katanya.
Baca: Rumitnya Tangani Katarak pada Anak Dibanding Orang Dewasa
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini