Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, menunjukkan bahwa di antara warga negara lain, orang Indonesia meruakan orang yang paling jarang jalan kaki. Dalam penelitian yang dilakukan di 46 negara oleh peneliti Standford tersebut menunjukan 10 negara paling malas jalan kaki, dan orang Indonesia rata-rata hanya berjalan 3.513 langkah per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari situskemenkes.go.id, para peneliti di Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus–aplikasi pemantau aktivitas–pada telepon seluler mereka. Selanjutnya juga ternyata ada juga sebuah studi besar yang dilakukan para ilmuwan di Standford University, Amerika Serikat menyimpulkan orang Indonesia nomor satu paling malas jalan kaki di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam penelitian tersebut, negara yang warganya paling rajin berjalan kaki adalah Hong Kong dengan 6.880 langkah per hari. Di bawah Hong Kong, negara yang warganya rajin untuk berjalan kaki adalah China dengan rata-rata 6.189 langkah per hari.
Namun, penelitian tersebut tidak bisa merepresentasikan mengenai orang Indonesia yang malas berjalan kaki karena penelitian tersebut hanya meneliti langkah jalan kaki orang-orang melalui ponsel pintar untuk melacak jumlah langkah kaki per hari di beberapa negara.
Manfaat Jalan Kaki
Melansir dari laman P2PTM Kemenkes RI, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan ketika berjalan kaki.
- Mencegah penyakit jantung
Rutin berjalan kaki dipercaya akan membantu dalam mencegah penyakit jantung karena berjalan kaki akan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta akan memperlancar sirkulasi darah.
- Mengurangi risiko alzheimer
Pada sebuah studi, berjalan kaki mampu untuk membantu untuk mencegah pikun dan mengurangi risiko terjadinya Alzheimer. Di samping itu, berjalan kaki juga baik bagi kesehatan mental karena dengan berjalan kaki akan menjaga kadar endorphin dalam tubuh.
- Mencegah diabetes
Menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases, rutin berjalan kaki sekitar 6 kilometer per jalam dapat mencegah berkembangnya diabetes tipe 2. Hal ini karena gula darah dalam tubuh bisa terkontrol dengan rutin bergerak.
- Menurunkan risiko terkena stroke
Dalam stui yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, menujukan bahwa berjalan kaki selama 20 jam dalam satu minggu, bisa menurunkan risiko terserang stroke.
- Mengencangkan kaki
Rutin berjalan kaki akan membuat otot-otot kaki Anda menjadi lebih kuat. Salah satu cara untuk membangun otot kaki adalah dengan berjalan kaki. Selain itu, Anda bisa menambah kekuatannya dengan berjalan di daerah berbukit atau di atas treadmill.
- Mencegah osteoporosis
Dengan rutin berjalan kaki, tulang yang pada tubuh juga menjadi kuat dan akan membuat metabolism kalsium di dalam tubuh terjaga. Selain itu, rutin berjalan kaki akan membuat Anda terhindar dari risiko osteoporosis karena rutin bergerak.
- Menghilangkan sakit punggung
Rutin jalan kaki akan mendorong perbaikan sirkulasi darah di dalam struktur tulang belakang dan bisa untuk memperbaiki psotur tubuh. Oleh karena itu, berjalan kaki juga baik bagi kesehatan tulang belakang.
EIBEN HEIZIER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.