Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Orang Kurang Tidur Dilarang Donor Darah, Kenapa?

Ketika akan melakukan donor darah, tenaga kesehatan akan menanyakan lama waktu tidur

15 Desember 2021 | 07.30 WIB

Donor darah yang diselenggarakan PT Transjakarta pada Car Free Day Jakarta, 12 November 2016. Tempo/Avit Hidayat
Perbesar
Donor darah yang diselenggarakan PT Transjakarta pada Car Free Day Jakarta, 12 November 2016. Tempo/Avit Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Donor darah yang merupakan aktivitas sosial. Ada syarat tertentu untuk orang yang ingin menyumbangkan darahnya, antara lain umur, berat badan, kondisi kesehatan tubuh. Ketika akan melakukan donor darah, tenaga kesehatan akan menanyakan lama waktu tidur. Sebab, salah satu syarat utama, pendonor tidak boleh kurang tidur atau bergadang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Larangan mendonor dalam kondisi tubuh kurang tidur akan menyebabkan penyumbang kelelahan yang dipengaruhi tekanan darah. Pendonor harus cukup waktu tidur 8 jam. Mengutip platform riset medis Mayo Clinic, bahwa tidur di bawah enam jam berpengaruh buruk untuk kesehatan. Kurang tidur berisiko gangguan kesehatan jantung, obesitas, dan diabetes. Tenaga medis tidak akan membolehkan orang yang kurang waktu tidur menyumbangkan darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Apalagi jika riwayat pendonor termasuk orang yang waktu tidurnya sering di bawah enam jam. Hal itu bisa memicu tekanan darah tinggi. Waktu tidur membuat tubuh mengontrol hormon yang dibutuhkan untuk mengatur stres dan metabolisme. Kalau mendonorkan darah dalam kondisi kurang tidur berisiko lemas dan pusing.

Dikutip dari laman resmi Palang Merah Indonesia (PMI), berikut larangan untuk pendonor:

  • Mempunyai penyakit jantung dan paru paru
  • Pasien kanker
  • Sedang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kencing manis (diabetes melitus)
  • Kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
  • Epilepsi dan sering kejang
  • Pernah mengalami hepatitis B atau C
  • Sifilis
  • Ketergantungan narkoba
  • Kecanduan minuman beralkohol
  • Pasien HIV atau AIDS

WILDA HASANAH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus