Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Anisa Bahar dan anaknya, Juwita Bahar, sempat menjadi perhatian masyarakat. Perseteruan panas itu pun membuat sebagian orang mengelus dada karena masalah yang terus berlarut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan kejadian konflik antara orang tua dan anak, baik yang terjadi pada Anisa dan Juwita Bahar maupun keluarga lain, biasanya disebabkan faktor ketidaksiapan seseorang menjadi orang tua. "Kemungkinan orang tua yang seperti ini punya personal issue, yang membuatnya tidak matang sebagai orang tua. Jadi mungkin dia tidak siap," katanya saat ditemui dalam acara Dancow Inspiring Mom beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, setiap orang, terutama yang akan segera menikah, sangat disarankan juga mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Salah satunya dengan mengikuti program belajar menjadi orang tua.
"Jadi kita dulu di Dancow bikin program yang namanya Parents Ready. Karena kita tahu betul yang namanya keluarga itu nukleus bangsa, jadi aset bener-bener aset. Jadi, kalau keluarganya sehat, bangsanya juga jadi sehat. Keluarganya utuh, bangsanya juga jadi utuh. Semuanya itu ada di dalam keluarga, kesehatan jiwa juga dasarnya dari keluarga," ujar Ratih.
Ratih menambahkan, untuk belajar menjadi orang tua, jangan menunggu setelah memiliki anak. "Keluarga itu kan tidak setelah jadi baru dikelola. Berarti belajar jadi orang tua, khususnya ibu, sudah bisa dilakukan jauh sebelum anak-anak tumbuh besar," ucapnya.
"Makanya dulu program Parents Ready ini programnya menyiapkan calon-calon ibu untuk mengerti pengetahuan tentang kesiapan menjadi ibu."