Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah perokok pasif diberikan pada orang-orang yang tidak merokok namun bisa mengalami berbagai masalah kesehatan terkait rokok akibat asap yang dihirupnya. Berbicara mengenai perokok pasif, bayi dan balita juga bisa mengidapnya. Bahkan, salah satu penyakit yang bisa menyerang itu termasuk pneumonia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pneumonia sendiri merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Apabila tidak segera diobati, penyakit ini pun bisa menyebabkan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena pneumonia disebut juga sebagai penyakit multifaktoral yang mengakibatkan sesak napas. Bayi dan balita tidak mengerti cara mengontrolnya sehingga risiko kematian sangat tinggi,” kata dokter spesialis anak konsultan Mayung Sambo saat ditemui usai acara Media Gathering bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta pada 15 Januari 2020.
Lalu, bagaimana cara asap rokok tersebut bisa menyentuh bayi? Pertama, tentunya karena orang tua merokok dekat dengan bayi. Selain itu, Mayung juga menjelaskan bahwa asap rokok bisa menempel di pakaian orang tua.
“Saat orang tua menggendong bayi, bayi bisa mencium asap rokok yang menempel di pakaian,” katanya. Tak heran, ia pun mengimbau agar orang tua berhenti merokok demi kesehatan anak-anak.
“Sudah banyak kasus tentang bagaimana jahatnya efek yang diberikan kepada para perokok pasif. Sebaiknya orang tua semakin waspada agar anak-anak tercinta tidak mengalami hal serupa. Perlu diingat dampaknya, salah satunya pneumonia yang menyebabkan kematian,” katanya.