Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala adalah masalah kesehatan yang umum dan 96 persen orang pernah mengalaminya, menurut Cleveland Clinic. Sekitar 40 persen orang di dunia pernah terserang sakit kepala tegang (tension) dan 10 persen lagi menderita migrain, sebut sumber yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala dari yang ringan sampai yang berat dan menyiksa. Karena itulah, tak jarang jenis sakit kepala salah didiagnosa. Sakit kepala sendiri merupakan nyeri di kepala, leher, dan wajah dan sering digambarkan sebagai tekanan di berbagai lokasi, frekuensi, dan keparahan, kata Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sakit kepala adalah salah satu gejala umum yang dirasakan banyak orang dan sering dianggap tak berbahaya," kata Dr. Fred Cohen, asisten pengajar kedokteran dan neurologi di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York, kepada Fox News Digital.
Sakit kepala dibagi dua kategori, yakni primer, yang disebabkan aktivitas berlebihan atau disfungsi area-area yang sensitif pada rasa sakit di daerah kepala. Sedangkan sakit kepala sekunder adalah masalah kesehatan lain yang menyebabkan sakit kepala, jelas Cleveland Clinic.
Jenis-jenis sakit kepala tertentu bisa menjadi gejala kondisi lebih serius, seperti aneurisma dan tumor otak, terutama jika rasa sakit datang tiba-tiba dan parah, menurut Cohen, sehingga butuh pemeriksaan seksama untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut jenis-jenis sakit kepala paling umum.
Sakit kepala tegang
Banyak yang melukiskan sakit kepala ini seperti kepala yang diikat ketat, sering disebabkan stres dan otot yang tegang. Pengobatan biasa berfokus pada mengatasi penyebabnya, seperti meredakan stres atau terapi fisik, namun obat resep dokter bisa digunakan jika sakit kepala sering menyerang, kata Cohen.
Migrain
Migrain lebih sering dialami perempuan dan penyebab utama disabilitas pada perempuan usia 18-50 tahun. "Migrain dianggap penyakit saraf dengan banyak tahapan selama serangan," kata Cohen.
Gejala yang sering dialami sebelum serangan adalah terus menguap, meningkatnya rasa lapar, dan mata berair. Migrain menyebabkan kepala seperti diketuk-ketuk serta sensitivitas terhadap suara dan cahaya, kadang mual, jelas Dr. Timothy A. Collins, kepala Divisi Sakit Kepala dan Nyeri di Sekolah Kedokteran Universitas Duke di Durham, Carolina Utara.
Sakit kepala klaster
Jenis ini termasuk jarang, menyebabkan rasa sakit parah di sekitar satu mata, yang disertai mata merah dan berair, keringat di wajah, dan hidung tersumbat.
Sakit kepala berulang
Penderita sakit kepala biasanya minum pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen, menurut Healthline. Namun pakar mengingatkan sering meminum obat-obatan ini bisa memicu lebih sering sakit kepala karena ketergantungan pada obat. Hal yang sama juga bis terjadi pada yang biasa minum kopi dan kemudian tidak minum.
Sakit kepala sinus
Hidung tersumbat karena alergi atau infeksi bisa memicu sakit kepala yang terpusat di bagian depan kepala atau sinus. Rasa sakit biasanya hilang setelah hidung tersumbat teratasi.
Sakit kepala karena olahraga
Aktivitas fisik yang berat bisa memicu jenis sakit kepala ini karena meningkatnya aliran darah ke otak, menurut Healthline. Gejala biasanya hilang dalam beberapa menit atau jam. Namun bila sakit tak kunjung hilang setelah beberapa jam, periksakan ke dokter.
Pilihan Editor: Tanda Sakit Kepala adalah Kondisi Serius, Termasuk Tumor Otak