Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pakar: Jangan Langsung Sebut Minyak Kayu Putih Obat Antivirus

Belakangan muncul kabar akan adanya kalung antivirus yang terbuat dari minyak kayu putih atau ekaliptus. Pakar kesehatan memberi pendapatnya.

5 Juli 2020 | 16.08 WIB

Kalung kesehatan andari tanaman eucalyptus. (Dok. Kementan)
Perbesar
Kalung kesehatan andari tanaman eucalyptus. (Dok. Kementan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) siap mendukung penelitian dan uji klinis untuk mengetahui khasiat produk ekaliptus, termasuk minyak kayu putih dan kalung ekaliptus, untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh serangan virus seperti COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"FKUI dengan Indonesia Medical Education Research Institute (IMERI) sedang giat-giatnya melakukan riset kedokteran untuk COVID-19 dan siap bekerja sama dengan balai besar penelitian veteriner untuk melakukan uji animal dan uji klinis dengan produk minyak kayu putih ini," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam siaran pers FKUI, dia mengemukakan bahwa efek antivirus minyak kayu putih dan varian produk berbahan ekalyitus lain masih harus diteliti lebih lanjut. Demikian pula khasiatnya dalam menangkal COVID-19.

Ia mengatakan riset mengenai khasiat produk berbahan ekaliptus untuk mengatasi COVID-19 saat ini baru dilakukan pada tingkat sel, pada tahap in vitro, belum secara spesifik diujikan pada virus corona penyebab COVID-19.

"Saat ini, harapan masyarakat, media, dan pemerintah begitu besar terhadap penanganan COVID-19 sehingga penelitian baru di tingkat sel saja langsung diklaim sebagai obat antivirus," katanya.

"Jangan skeptis atas hasil penelitian in vitro bahwa minyak kayu putih ada efek positif untuk virus COVID-19, tapi juga tidak boleh berlebihan beranggapan hasil penelitian in vitro langsung diklaim sebagai antivirus COVID-19, masih butuh perjalanan riset yang panjang untuk sampai bisa klaim sebagai antivirus," tambahnya.

Ari mengemukakan bahwa varian produk berbahan ekaliptus belum bisa diklaim sebagai obat antivirus.

"Jadi, saya tidak setuju jika kalung minyak kayu putih disebut sebagai kalung antivirus. Cukuplah disebut kalung kayu putih. Saya berharap riset minyak kayu putih tersebut berlanjut karena minyak kayu putih memang sudah kita gunakan sejak dulu kala dan juga sampai hari ini untuk berbagai masalah kesehatan," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus