Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan jumlah penderita campak di Kabupaten Asmat membuat status kejadian luar biasa dicabut pada 5 Februari 2018. Walau begitu, proses pendampingan warga oleh tenaga kesehatan diminta terus dilanjutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasca dicabutnya status kejadian luar biasa itu, pemerintah fokus untuk terus menguatkan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Puskesmas menjadi salah satu tumpuan warga Kabupaten Asmat untuk upaya kesehatan. Tercatat ada 16 Puskesmas yang melayani 23 distrik dan 224 kampung. Tenaga kesehatannya terdiri dari 13 orang dokter dan diperkuat oleh dua dokter bedah serta satu orang dokter spesialis penyakit dalam yang tergabung dalam program Wajib Kerja Dokter Spesialis. Baca: 9 Kebiasaan yang Picu Kanker Kulit, Salah Satunya Pakai Ponsel
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selain tenaga kesehatan, kami membutuhkan pelatihan pelayanan kesehatan dasar untuk penguatan manajerial Puskesmas. Strateginya penguatan bersama oleh Dinkes dan Puskesmas,” kata Kepala Puskesmas Agats Nathan Rias dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan pada Rabu 7 Februari 2018.
Kerja Puskesmas dibantu 39 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari 27 perawat, lima bidan, empat sarjana kesehatan masyarakat, dan dua analis. Puskesmas Agats masih membutuhkan dokter gigi dan dokter umum. Lantaran mereka harus melayani ribuan warga di tiga kampung, yakni Asuetsy, Kaye, dan Syuru. Baca: Heboh Melahirkan, Ini 5 Fakta Kehidupan Kylie Jenner
Keterbatasan tenaga tak menyurutkan kerja Puskesmas Agats. Mereka berencana mengadakan Posyandu rutin untuk memantau kesehatan warga di tiga tempat tadi. Lantaran sebelumnya pelayanan kesehatan rutin warga tiga kampung digabung di Polindes.
Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes Usman Sumantri berpesan, setelah tiga bulan masa penulihan bakal ada pengisian tenaga kesehatan menyeluruh. “Sedang kita siapkan sampai nanti bila sudah sepakat pendampingan multi sektor. Begitu juga dari Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Ditjen Kesehatan Masyarakat terkait tindak lanjut pasca darurat, makanan pemulihan harus siap,” katanya. Baca: Banjir Jakarta : Simak 3 Hal Utama yang Harus Dilakukan
Terkait pemberdayaan tenaga kesehatan di Puskesmas, Usman menginginkan pendampingan agar manajerial Puskesmas mencapai pendekatan keluarga. Penekanannya sampai ke keluarga agar warga Asmat teredukasi pola hidup sehat. Sehingga hasilnya penanganan gizi tertangani dengan baik berikut pemberian obat cacing dan vitamin A sebagai pendukung utama sehari-hari mereka.