Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan buruk disebut sebagai pemicu utama tekanan darah tinggi atau hipertensi. Namun penelitian baru yang dimuat di jurnal Hypertension mengingatkan faktor gaya hidup lain yang tak boleh diabaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Riset menemukan wanita yang tidur kurang dari 7-8 jam semalam berisiko lebih tinggi mengembangkan tekanan darah tinggi. Yang mengkhawatirkan, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke. Karena itu, penting untuk meminimalisir peluang mengembangkan hipertensi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menilik Nurses’ Health Study II pada 66.122 perempuan berusia 25-42 tahun, tim peneliti mengumpulkan data umur peserta, ras, indeks massa tubuh (IMT), pola makan, gaya hidup, aktivitas fisik, riwayat sleep apnea, riwaya hipertensi pada keluarga. Semua peserta tak menderita hipertensi di awal penelitian namun perkembangan dicek setiap dua tahun.
Masalah perempuan kurang tidur
Selama perjalanan penelitian, sekitar 25.987 peserta mengalami hipertensi dan yang tidur kurang dari 7-8 jam berisiko lebih besar mengembangkan tekanan darah tinggi. Lebih jauh, para peserta dengan masalah tidur dan susah tidur juga lebih rentan mengalami hipertensi. Namun, bangun lebih pagi tidak meninggikan risiko.
Sementara kaitan alami antara tidur dan hipertensi tetap tak diketahui, para peneliti menjelaskan sulit tidur bisa memicu rangkaian kejadian yang memperbesar retensi sodium, kekakuan pembuluh darah, dan masalah jantung. Peneliti juga menyebut perempuan yang kurang tidur memiliki IMT lebih tinggi, kurang aktivitas fisik, dan pola makan lebih buruk. Beberapa dari mereka juga merokok dan minum alkohol. Demikian seperti dilaporkan Express.co.uk.