Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pengertian Cerpen, Struktur, Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang populer di kalangan masyarakat

6 Januari 2025 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah anak mengambil buku di Taman Bacaan kawasan Jembatan Lima, Jakarta Barat, Selasa, 21 Mei 2024. Taman Bacaan tersebut memiliki koleksi buku dari berbagai bidang, seperti agama, komik, cerpen, dan buku pelajaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang populer di kalangan masyarakat. Dengan panjang cerita yang relatif singkat, cerpen mampu menyampaikan pesan atau kisah secara padat dan efektif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agar lebih mengetahui tentang pengertian cerpen, struktur, ciri-ciri hingga jenisnya, berikut ini informasinya untuk Anda.

Pengertian Cerpen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen diartikan sebagai sebuah cerita yang mengisahkan suatu peristiwa dan tidak melebihi 10.000 kata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cerpen juga sering disebut sebagai "cerita sekali duduk" karena dapat dibaca atau diselesaikan dalam sekali waktu tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Cerpen memiliki fleksibilitas dalam tema dan sudut pandang. Siapa saja bisa menulis cerpen, karena ide cerita dapat diambil dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari peristiwa sehari-hari yang sederhana.

Beberapa tema yang umum dijadikan bahan cerpen antara lain kehidupan di sekolah, dinamika keluarga, kisah persahabatan, pengalaman jatuh cinta, hingga refleksi pribadi tentang perjalanan hidup. 

Keanekaragaman tema ini memungkinkan cerpen menjadi medium yang mudah dijangkau dan dipahami oleh banyak pembaca dari berbagai kalangan.

Struktur Cerpen

Berikut ini adalah beberapa komponen utama yang harus ada dalam cerpen.

1. Abstrak

Abstrak dalam cerpen berfungsi sebagai gambaran awal atau pengantar dari keseluruhan cerita. Meskipun tidak selalu ada dalam setiap cerpen, bagian ini membuat pembaca sebuah intisari singkat mengenai cerita yang akan dibaca.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang mengatur latar belakang cerita, termasuk tempat, waktu, dan suasana. Pada bagian ini, pengarang mengenalkan membaca pada tokoh-tokoh cerita dan mengungkapkan hubungan antara tokoh satu dengan yang lainnya.

3. Komplikasi

Cerpen, meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan novel, tetap memiliki konflik yang menjadi inti dari cerita. Komplikasi mencakup urutan kejadian atau masalah yang saling berhubungan dan memunculkan konflik utama. 

4. Evaluasi

Evaluasi dalam cerpen adalah bagian yang menggambarkan klimaks atau puncak masalah dalam cerita. Pada bagian ini, pengarang juga mulai memberikan petunjuk mengenai bagaimana masalah akan diselesaikan yang menggiring cerita menuju penyelesaian.

5. Resolusi

Resolusi adalah bagian yang mengungkapkan solusi atas konflik yang terjadi dalam cerita. Di bagian ini, pembaca akan melihat bagaimana tokoh-tokoh dalam cerpen mengatasi masalah yang dihadapi, baik itu dengan keberhasilan, kegagalan, atau pembelajaran hidup. 

6. Koda

Koda adalah bagian penutup cerpen yang memberikan pesan moral atau pembelajaran kepada pembaca. Koda berfungsi untuk menutup cerita dengan memberikan kesan yang mendalam atau memberikan kesimpulan dari keseluruhan cerita.

Ciri-ciri Cerpen

Cerpen memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra yang lain, yakni: 

  1. Fokus pada satu konflik atau masalah
  2. Fokus pada satu tokoh
  3. Bersifat Fiktif
  4. Menggunakan bahasa sehari-hari
  5. Mengandung pesan atau kesan 

Jenis-jenis Cerpen

Secara umum, cerpen dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan panjangnya. Jenis pertama adalah cerpen pendek, yang umumnya memiliki jumlah kata sekitar 500 hingga 700 kata, sehingga ceritanya lebih singkat dibandingkan jenis cerpen lainnya. 

Selanjutnya, ada cerpen sedang, yang panjangnya berkisar antara 700 hingga 1.000 kata. Cerpen jenis ini sering ditemukan dalam buku pelajaran sekolah. 

Terakhir, terdapat cerpen panjang, yang memiliki panjang lebih dari 1.000 kata, bahkan bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 kata. 

Cerpen panjang biasanya disampaikan dengan gaya penuturan yang lebih santai, memungkinkan penulis untuk mengembangkan cerita dengan lebih detail.

AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.

Andika Dwi

Andika Dwi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus