Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang populer di kalangan masyarakat. Dengan panjang cerita yang relatif singkat, cerpen mampu menyampaikan pesan atau kisah secara padat dan efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar lebih mengetahui tentang pengertian cerpen, struktur, ciri-ciri hingga jenisnya, berikut ini informasinya untuk Anda.
Pengertian Cerpen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen diartikan sebagai sebuah cerita yang mengisahkan suatu peristiwa dan tidak melebihi 10.000 kata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerpen juga sering disebut sebagai "cerita sekali duduk" karena dapat dibaca atau diselesaikan dalam sekali waktu tanpa membutuhkan waktu yang lama.
Cerpen memiliki fleksibilitas dalam tema dan sudut pandang. Siapa saja bisa menulis cerpen, karena ide cerita dapat diambil dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari peristiwa sehari-hari yang sederhana.
Beberapa tema yang umum dijadikan bahan cerpen antara lain kehidupan di sekolah, dinamika keluarga, kisah persahabatan, pengalaman jatuh cinta, hingga refleksi pribadi tentang perjalanan hidup.
Keanekaragaman tema ini memungkinkan cerpen menjadi medium yang mudah dijangkau dan dipahami oleh banyak pembaca dari berbagai kalangan.
Struktur Cerpen
Berikut ini adalah beberapa komponen utama yang harus ada dalam cerpen.
1. Abstrak
Abstrak dalam cerpen berfungsi sebagai gambaran awal atau pengantar dari keseluruhan cerita. Meskipun tidak selalu ada dalam setiap cerpen, bagian ini membuat pembaca sebuah intisari singkat mengenai cerita yang akan dibaca.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian yang mengatur latar belakang cerita, termasuk tempat, waktu, dan suasana. Pada bagian ini, pengarang mengenalkan membaca pada tokoh-tokoh cerita dan mengungkapkan hubungan antara tokoh satu dengan yang lainnya.
3. Komplikasi
Cerpen, meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan novel, tetap memiliki konflik yang menjadi inti dari cerita. Komplikasi mencakup urutan kejadian atau masalah yang saling berhubungan dan memunculkan konflik utama.
4. Evaluasi
Evaluasi dalam cerpen adalah bagian yang menggambarkan klimaks atau puncak masalah dalam cerita. Pada bagian ini, pengarang juga mulai memberikan petunjuk mengenai bagaimana masalah akan diselesaikan yang menggiring cerita menuju penyelesaian.
5. Resolusi
Resolusi adalah bagian yang mengungkapkan solusi atas konflik yang terjadi dalam cerita. Di bagian ini, pembaca akan melihat bagaimana tokoh-tokoh dalam cerpen mengatasi masalah yang dihadapi, baik itu dengan keberhasilan, kegagalan, atau pembelajaran hidup.
6. Koda
Koda adalah bagian penutup cerpen yang memberikan pesan moral atau pembelajaran kepada pembaca. Koda berfungsi untuk menutup cerita dengan memberikan kesan yang mendalam atau memberikan kesimpulan dari keseluruhan cerita.
Ciri-ciri Cerpen
Cerpen memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra yang lain, yakni:
- Fokus pada satu konflik atau masalah
- Fokus pada satu tokoh
- Bersifat Fiktif
- Menggunakan bahasa sehari-hari
- Mengandung pesan atau kesan
Jenis-jenis Cerpen
Secara umum, cerpen dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan panjangnya. Jenis pertama adalah cerpen pendek, yang umumnya memiliki jumlah kata sekitar 500 hingga 700 kata, sehingga ceritanya lebih singkat dibandingkan jenis cerpen lainnya.
Selanjutnya, ada cerpen sedang, yang panjangnya berkisar antara 700 hingga 1.000 kata. Cerpen jenis ini sering ditemukan dalam buku pelajaran sekolah.
Terakhir, terdapat cerpen panjang, yang memiliki panjang lebih dari 1.000 kata, bahkan bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 kata.
Cerpen panjang biasanya disampaikan dengan gaya penuturan yang lebih santai, memungkinkan penulis untuk mengembangkan cerita dengan lebih detail.
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.