Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis karya seni sastra yang berbentuk prosa fiksi. Berbeda dengan cerita pada novel, umumnya cerita dalam cerpen lebih padat dan hanya memiliki beberapa tokoh utama atau tidak memiliki banyak tokoh. Bahkan, cerpen kerap kali dapat diselesaikan dalam sekali duduk atau sekali baca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerpen adalah suatu prosa fiksi singkat yang menceritakan tentang suatu peristiwa atau kejadian yang dialami oleh tokoh utamanya. Karya sastra yang satu ini hanya memiliki satu kejadian inti yang dikemas dalam cerita yang pendek.selain itu, cerpen juga termasuk ke dalam karya sastra prosa fiksi yang populer hingga saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai cerpen atau cerita pendek, simak penjelasan di bawah ini, yuk! Berikut pengertian, ciri-ciri, unsur, dan jenis cerpen.
Pengertian Cerpen
Dikutip dari buku Apresiasi Sastra Indonesia karya Suroto (1989), cerpen merupakan suatu karangan prosa utuh yang berisikan cerita atau peristiwa tentang kehidupan manusia atau tokoh yang fokus pada satu pokok peristiwa. Sedangkan, menurut Budi Drama (2004) melalui Pengantar Teori Sastra, cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang memiliki panjang kata sekitar 5.000 kata atau setara dengan 17 halaman kuarto dengan spasi rangkap yang ceritanya berpusat pada dirinya sendiri. Dapat disimpulkan, cerpen adalah suatu karangan prosa yang memiliki panjang sekitar 5.000 kata dan berfokus pada satu pokok peristiwa.
Simak: Hari Ini 175 Tahun Kelahiran Bram Stoker, Menulis Kisah Dracula antara Fakta dan Fiksi
Ciri-Ciri Cerpen
Menurut Asep Juanda (2017), dalam bukunya Bahasa Indonesia untuk SMP, cerpen memiliki beberapa ciri-ciri secara umum. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Cerita dalam alur cerpen adalah fiksi atau rekaan.
2. Cerpen hanya fokus pada satu aspek atau inti cerita.
3. Hanya mengungkapkan masalah utama dan yang penting saja.
4. Peristiwanya disajikan dengan cermat dan jelas.
5. Ceritanya cenderung singkat atau pendek.
6. Penggunaan bahasa yang sugestif, tajam, serta provokatif atau menarik perhatian pembaca.
7. Tidak memiliki banyak tokoh, biasanya hanya 1-3 orang saja.
Unsur dalam Cerpen
Dalam pembentukan ceritanya, cerpen memiliki dua unsur utama, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasan kedua unsurnya.
Unsur Intrinsik Cerpen
Berdasarkan pada buku Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas X, karya Sutami dan Sukardi (2008), unsur intrinsik cerpen terbagi menjadi enam unsur. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
- Tema, merupakan gagasan atau ide pokok dari suatu cerita. Umumnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
- Sudut Pandang, merupakan cara penulis menempatkan diri dalam menyampaikan ceritanya. Terdapat tiga sudut pandang, yakni sudut pandang orang pertama (aku dan saya), sudut pandang orang ketiga (dia), dan sudut pandang campuran antara orang pertama dan ketiga.
- Tokoh dan Penokohan, tokoh adalah pelaku yang terlibat dalam cerita. Sedangkan, penokohan adalah sifat yang dimiliki tokoh dan cara penulis menampilkan tokoh tersebut. Tokoh sendiri terbagi dalam tiga jenis, yakni tokoh protagonis (pendukung), antagonis (penentang), dan tritagonis (yang membantu protagonis dan antagonis).
- Latar, merupakan tempat terjadinya peristiwa dalam cerpen tersebut. Latar ini disebut juga sebagai setting yang terbagi dalam latar waktu, latar tempat, dan latar suasana.
- Alur, merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen. Alur dibedakan menjadi tiga jenis, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
- Amanat, merupakan pesan yang ingin penulis sampaikan dalam cerpen tersebut. Pesan ini umumnya mengandung nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai estetika.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Selain unsur intrinsik, cerpen pun memiliki unsur ekstrinsik yang menyertainya. Unsur ini umumnya berasal dari luar cerita namun mempengaruhi pembentukan cerita. Adapun unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut.
- Latar belakang pengarang.
- Latar belakang masyarakat sekitar.
- Biografi yang memaparkan riwayat hidup pengarang.
- Aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa.
- Kondisi psikologis yang mempengaruhi penulis.
Jenis-Jenis Cerpen
Terdapat beberapa jenis cerpen yang biasanya dipakai penulis untuk membuat karyanya. Jenis-jenis cerpen tersebut adalah sebagai berikut.
1. Cerpen Pendek
Secara umum, cerpen adalah suatu cerita yang memiliki panjang kurang dari 10.000 kata. Dalam cerpen jenis ini, jumlah katanya cukup singkat, yakni hanya sekitar 500 hingga 700 kata saja. Biasanya karya sastra yang satu ini akan menampilkan cerita yang singkat, padat, dan jelas.
2. Cerpen Sedang
Jenis cerpen ini memiliki panjang kata sebanyak 700 sampai 1.000 kata. Biasanya cerpen jenis ini terdapat dalam buku pelajaran sekolah karena ceritanya yang menarik. Cerpen sedang biasanya akan menjelaskan penokohan secara lebih jelas.
3. Cerpen Panjang
Cerpen yang satu ini biasanya memiliki jumlah kata lebih dari 1.000 kata. Bahkan beberapa membuatnya dengan 5.000 hingga 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini umumnya memiliki penuturan dan pemilihan bahasa yang santai.
RADEN PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.