Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

Kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China Zhang Zie Jie menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya alat AED

4 Juli 2024 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantoro mengatakan kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China Zhang Zie Jie menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya alat AED (Automated External Defibrillator) sebagai pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa.
 
“Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut langsung dapat mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah kematian pada atlet tersebut,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini dalam wawancara yang dilakukan secara daring di Jakarta, Rabu 3 Juli 2024.
 
Utojo mengatakan alat ini perlu ada di setiap fasilitas umum, terlebih pada fasilitas olahraga yang kerap mengadakan turnamen dengan intensitas tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alat yang ditempel pada tubuh pasien ini berfungsi sebagai rekam jantung EKG yang bisa mendeteksi bagaimana ritme jantung pasien sehingga petugas kesehatan bisa menganalisa langkah penanganan selanjutnya.
 
Jika ada gangguan irama jantung maka harus dilakukan kejut jantung dengan defibrillator untuk kasus fibrilasi dan ventrikel takikardi. Namun jika detak jantung flat, maka langsung dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) untuk memberikan oksigen pada jantung.
 
“Tidak semua aritmia dikejut listrik, hanya fibrilasi atau ventrikel takikardi, kalau flat baru RJP, masuk alat bantu nafas, ventilator seterusnya, itu hanya berlaku 5-10 menit pertama,” kata Utojo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanganan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa, karena jika lewat dari itu, akan terjadi kerusakan otak dan kematian batang otak.
 
Jika dalam situasi darurat di tempat umum menemukan seseorang yang jatuh pingsan mendadak, Utojo menyarankan untuk melakukan deteksi kedaruratan seperti mengecek denyut nadi, dan menggunakan alat AED untuk deteksi irama jantung.
 
Dokter di Rumah Sakit Mitra Keluarga ini juga menyarankan atlet muda melakukan screening jantung secara rutin untuk memastikan tidak ada kelainan jantung yang dapat menyebabkan kematian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus