Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb, Ketti Murtini, mengingatkan pentingnya komunikasi orang tua dan anak demi memperkuat hubungan keluarga sekaligus memberikan dampak psikologis yang positif bagi anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Komunikasi yang baik sangat efektif untuk merekatkan hubungan antara orang tua dengan anak-anak sehingga akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak," kata psikolog keluarga itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menambahkan komunikasi antara orang tua dan anak akan menumbuhkan rasa empati, keterbukaan, hingga memperkuat hubungan dua arah. Pola komunikasi dua arah harus diterapkan oleh orang tua kepada anak sehingga ia juga tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, penuh empati, dan memiliki konsep diri yang baik. Menurutnya, orang tua harus menerapkan pola asuh komunikatif secara rutin dan intensif, bukan hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja.
"Orang tua juga harus memastikan telah mengelola emosi dengan baik saat menjalin komunikasi dengan anak-anaknya," ujar Ketti.
Berikan apresiasi
Dia menambahkan orang tua juga harus berani memberikan apresiasi saat anak sedang berbicara sehingga memiliki keberanian untuk berbicara, berpendapat, dan mampu menyampaikan informasi dengan baik. Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko, mengatakan komunikasi di dalam keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak.
"Komunikasi yang baik antaranggota keluarga akan menciptakan iklim rumah tangga yang positif sehingga anak merasa nyaman dan betah di rumah," jelasnya.
Wisnu juga menjelaskan komunikasi yang kurang intensif rentan menyebabkan terjadinya disfungsi komunikasi, baik antara ibu dan ayah ataupun orang tua dengan anak. Karena itu, komunikasi keluarga yang intensif sangat penting dengan cara saling mendengar, memahami sudut pandang, dan juga saling menerima perbedaan.
Pilihan Editor: Ingin Lolos Seleksi Wawancara Kerja? Lakukan 5 Tips Ini