Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah selama pandemi Covid-19. Akibatnya, masa-masa untuk berinteraksi dengan teman sebaya berkurang. Oleh karena itu, mainan menjadi salah satu hal penting yang menemani hari-hari mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya, seberapa penting arti mainan untuk anak? Baik disadari atau tidak, orang tua kerap kali tak pernah mempersoalkan saat membelikan mainan untuk anak. Di balik semua itu, ternyata ada begitu banyak manfaat mainan bagi pertumbuhan anak. Berapa pun usia anak, mainan merupakan sesuatu yang memang menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut banyak riset yang sudah dilakukan, mainan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan otak, sosial, emosional, dan fisik anak. Otak anak ibarat spons yang siap menyerap informasi apapun yang diterima sehingga mainan dapat menjadi sarana untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar serta belajar hal baru.
Dengan permainan, orang tua bisa memasukkan unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang signifikan dalam memilih jenis mainan yang edukatif dan tidak membahayakan anak-anak. Mainan juga akan menyehatkan anak, baik secara fisik maupun mental, dan melalui permainan itulah anak-anak bisa terlatih kemampuan motorik, bahkan mengasah kemampuan imajinasi.
Pedagogis asal Jerman, Friedrich Wilhelm August Frobel, mengatakan bermain penting dalam belajar. Kegiatan bermain sangat dinikmati anak dan mainan yang sangat disukai dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan kapasitas dan pengetahuan anak. Tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Frobel melihat bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.
Lalu seperti apa mainan yang paling efektif mendukung tumbuh kembang anak? Tentu saja yang mampu memberikan nilai edukasi bagi anak secara optimal. Mayke Sugianto, T. (1995) dalam bukunya berjudul Bermain, Mainan, dan Permainan, mengatakan alat permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.
Dalam beberapa waktu terakhir, ragam mainan untuk anak pun semakin variatif. Banyak produsen mainan dari berbagai segmen pasar mengembangkan produk kreatif untuk menunjang kebutuhan pasar. Mainan edukatif pun menjadi salah satu yang banyak dikembangkan dan menjadi pilihan, dan bahkan kerap menjadi favorit orang tua untuk diberikan kepada anak.
Dalam perkembangannya, produsen mainan anak memang dituntut untuk semakin inovatif dalam menciptakan mainan edukatif. Tingkat keamanannya terjamin sehingga anak bisa mendapatkan manfaat tanpa ada kekhawatiran terluka. Artinya, kontrol terhadap produksi juga harus baik.
Pada dasarnya, mainan anak idealnya memuat konten edukatif pembelajaran untuk stimulus pertumbuhan dan kecerdasan dan jika diperlukan mendapatkan supervisi dari pakar yang fokus pada tumbuh kembang anak.
Inovasi juga harus selalu dilakukan ditunjang dengan studi mainan anak dalam bidang sejenis yang lebih edukatif dan bermanfaat bagi anak dan tetap menyeimbangkan antara idealisme pendidikan dengan tren pasar. Beberapa bahan atau material yang aman di antaranya bahan dasar yang baru seperti mdf, flanel, dan kain.
Sementara ragamnya pun disesuaikan dengan kebutuhan usia anak. Batita dengan balita tentunya memiliki preferensi dan pilihan mainan yang berbeda. Dan dengan semakin banyaknya ragam mainan anak edukatif membuat orang tua memiliki beragam pilihan mudah untuk mencerdaskan buah hati. Meski demikian, pastikan anak tetap terpantau ketika bermain dan batasi waktu bermain dengan kegiatan lain, seperti makan dan istirahat.