Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penuhi Asupan Gizi Anak, Sesuaikan Porsi Makan Sesuai Usia

Orang tua diimbau untuk memberikan asupan gizi anak dengan makanan sehat serta porsi makan sesuai kelompok usia.

24 Januari 2023 | 09.00 WIB

Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta orang tua memberikan asupan gizi anak dengan makanan sehat serta porsi makan sesuai kelompok usia. Kebutuhan bayi dan balita harus dipenuhi, terutama pada masa emas pertumbuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kita masih bisa mengejar pertumbuhannya secara optimal di periode tersebut. Tentu saja asupan gizi seimbang memang harus tercukupi,” kata Plt Direktur Gizi dan KIA Kemenkes, Ni Made Diah Permata Laksmi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Diah menekankan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa emas bagi pertumbuhan anak. Selama masa itu orang tua harus benar-benar jeli menjaga tumbuh kembangnya.

"Sebagai upaya pencegahan stunting pada anak sejak dini, bayi yang berusia 0-6 bulan harus diberikan ASI eksklusif oleh ibu sampai tuntas. ASI dianggap bisa memenuhi semua kebutuhan bayi pada usia tersebut," jelasnya.

Setelah menginjak usia di atas 6 bulan, kandungan dalam ASI kurang bisa memenuhi asupan gizi anak. Oleh karena itu, pada usia ini orang tua bisa mulai memperkenalkan secara perlahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kaya gizi seimbang seperti protein hewani, karbohidrat, dan lemak.

“Yang perlu dikedepankan di sini adalah adanya protein hewani, lemak, karbohidrat. Untuk sayur dan buah, sebenarnya sudah bisa diperkenalkan tetapi untuk lemak memang diutamakan yang bersumber dari protein hewani,” ujarnya.

Kurang protein hewani
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan anak harus diberikan protein hewani, terutama pada masa 1.000 HPK karena bisa mencegah stunting, misalnya melalui ikan lele, teri, atau telur.

“Data Food and Agriculture Organization of The United Nations menunjukkan konsumsi telur rendah, padahal sangat baik untuk mengejar pertumbuhan anak. Kemudian konsumsi protein yang bersumber dari hewani seperti daging juga rendah, dibandingkan negara lain konsumsi kita di bawah 40 gram. Negara lain, misalnya Australia, sudah di atas 160 gram,” paparnya.

Orang tua bisa memberikan MPASI pada anak sebanyak 2-3 kali makanan utama kemudian dilanjutkan dengan 1-2 kali makanan selingan secara bertahap. Pada anak berusia 6-8 bulan, MPASI harus diberikan dengan tekstur yang lembut dengan cara disaring. Kemudian setelah masuk usia 9-11 bulan teksturnya bisa diberikan lebih kasar sedikit, seperti makanan yang dicincang.

Ketika anak menginjak usia 11 bulan atau memasuki 12 bulan, orang tua bisa mulai memberikan makanan dengan tekstur yang mendekati makanan orang dewasa secara perlahan, tentunya dengan takaran tiga 3-4 kali makan berat dengan 1-2 kali makanan selingan.

“Yang penting setiap kali makan di piring anak ada protein hewani, bisa telur, ikan, apa saja yang ada di sekitar untuk mengejar pertumbuhan anak supaya bisa mencapai standar dari kurva WHO sehingga bisa mencegah stunting,” tegasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus