DI bawah Konstantin Ustinovich Chernenko, boleh dibilang, Soviet diperintah oleh orang sakit. Hampir separuh dan masa pemerintahannya yang cuma 13 bulan dihabiskan di tempat tidur. Pemimpin Soviet berumur 73 tahun yang meninggal 10 Maret itu memang sudah lama mengidap pulmonary emphysema (paru membengkak). Jarang muncul pada upacara-upacara resmi, Chernenko bahkan diisukan hidup dengan satu paru. Kesehatannya memang semakin mundur sejak September tahun lalu. Ketika memaksakan hadir pada peringatan ke-50 Persatuan Pengarang Uni Soviet, dan berpidato selama 18 menit, Chernenko sudah payah menghela napas. Ucapan-ucapannya tak beraturan lagi. (TEMPO, 16 Maret, Luar Negeri). Gejala serupa itu bisa terjadi pada penderita pulmonary emphysema, penyakit karena hilangnya daya elastis alveoli (gelembung udara yang jumlahnya berjuta-juta di dalam paru). Paru manusia terdiri dari saluran-saluran hawa yang bercabang-cabang sangat halus, hingga merupakan gelembung hawa yang amat banyak jumlahnya. Gelembung-gelembung itu juga berjalin dengan pembuluh darah arteri dan vena pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik) yang sangat halus. Dalam jalinan gelembung inilah terjadi proses pertukaran udara bersih (oksigen) dan udara sisa pernapasan/pembakaran. Di sini oksigen dari udara bersih diserap oleh darah, dan karbon dioksida (C02) sisa pernapasan dikeluarkan ke paru, dan selanjutnya diembuskan ke luar. Alveoli itu mengembang waktu menarik napas, dan menguncup waktu mengembuskan napas. "Mengembang dan mengempisnya alveoli itu terjadi karena sifat elastis dinding gelembung itu," ucap dr. Nirwan Arif, ahli paru senior dari RS Persahabatan, rumah sakit pemerintah di Jakarta yang mengkhususkan untuk penyakit paru. Pada emphysema paru itu, daya elastis gelembung itu hllang. Artinya, gelembung bisa mengembang waktu menarik napas, tapi tidak dapat menguncup. Ini mengakibatkan alveoli membesar, dan paru pun ikut menggelembung. "Pertukaran hawa menjadi terhambat," kata Nirwan. Hal ini menyebabkan oksigen berkurang dan C02 meningkat. Keadaan serupa ini akan memmbulkan gangguan pernapasan, sehingga penderita akan sesak napas. Selanjutnya, karena penderita kekurangan oksigen, maka reaksi tubuh - untuk mencukupi kekurangan udara bersih itu - ialah jantung akan memompa lebih banyak darah ke paru, dengan harapan lebih banyak oksigen yang dapat diserap. Tapi lama kelamaan, jantung bekerja lebih berat. "Sehingga akan terjadi payah jantung atau gagalnya fungsi Jantung," ujar Nirwan. Dan gejala imi pada penderita emphysema berat akan mengakibatkan dada tampak menggembung (membesar ke depan), muka kebiruan, dan sesak napas. Penyebab utama penyakit ini, baik menurut Nirwan maupun koleganya, dr. Anwar Yusuf, belum jelas benar. Tapi berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di rumah sakit tempat mereka bekerja, diduga karena kekurangan enzim antitrypsin alfa-satu. "Kekurangan enzim ini merupakan faktor keturunan," kata Nirwan. Tapi secara fisiologis, karena proses usia lanjut, sifat elastis gelembung itu bisa juga berkurang, sehingga proses emphysema pun berjalan perlahan-lahan. "Proses terjadinya penyakit itu bisa mencapai puluhan tahun," ujar Anwar Yusuf. "Sehingga penyakit itu banyak dijumpai pada usia lanjut." Selain itu, emphysema bisa juga disebabkan oleh berbagai penyakit paru (penyebab sekunder), misalnya TBC, infeksi kuman/ virus kronis, rangsangan yang terus-menerus oleh polusi (pencemaran udara) atau asap rokok, dan juga udara amat dingin yang terhirup. Usaha memperpanjang usia penderita penyakit ini misalnya dengan memperbaiki pernapasan (pernapasan bantuan), mengurangi kerja jantung, serta mencegah komplikasi keracunan C02 dalam darah. Sedangkan untuk emphysema yang masih dini, pencegahan bisa dilakukan dengan menghilangkan penyebab sekundernya, seperti TBC itu. Penyakit ini memang bisa diketahui secara dini, dengan melihat kadar antitrypsin alfasatu dalam darah. Juga pada gambaran ronsen dapat diketahui bahwa paru membesar. Tapi pada emphysema yang sudah berat, pemberian enzim antitrypsin alfa-satu, menurut dr. Anwar, tidak akan berguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini