Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter ruang gawat darurat, Sam Ghali, baru-baru membagikan sebuah gambar sinar-X yang menampilkan tubuh pasien yang dipenuhi oleh kista parasit. Dalam gambar yang viral di media sosial tersebut, tubuh pasien terlihat dipenuhi oleh banyak bentuk lonjong yang menyerupai butiran salju, yang ternyata adalah kista parasit akibat infeksi cacing pita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ghali, kondisi ini dikenal dengan istilah cysticercosis, yang disebabkan oleh larva cacing pita Taenia solium. Infeksi ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang yang terinfeksi larva. Setelah dikonsumsi, larva ini dapat bergerak melalui tubuh, menyerang jaringan lunak, dan membentuk kista yang akhirnya mengeras dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Cacing Pita?
Cacing pita atau Taenia adalah parasit yang hidup di dalam usus manusia. Parasit ini berkembang biak dengan melepaskan telur yang dikeluarkan melalui feses manusia. Telur ini dapat menginfeksi hewan, seperti babi dan sapi, yang kemudian memakan telur yang terkontaminasi melalui tanaman atau air yang terinfeksi.
Jika manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, dapat tertular cacing pita. Pada kasus yang dibagikan oleh dokter Ghali, pasien mengonsumsi daging babi yang mengandung larva cacing pita.
Setelah dikonsumsi, larva ini berpindah melalui aliran darah dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk otot, kulit, mata, dan bahkan otak. Selama proses ini, larva membentuk kista yang dapat mengeras dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pada otak yang dikenal sebagai neurocysticercosis.
"Siklusnya dimulai dengan manusia yang mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang, kemudian terinfeksi cacing di saluran pencernaannya dan menularkan telur cacing tersebut ke manusia lainnya yang kemudian mengonsumsinya,” kata Ghali seperti dikutip dari NDTV.
Bahaya Cacing Pita bagi Manusia
Cacing pita tidak hanya berbahaya saat berada di saluran pencernaan, tetapi kista larva yang terbentuk di jaringan tubuh lainnya dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Jika larva mencapai otak, dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti sakit kepala, kejang, gangguan koordinasi, hingga perubahan perilaku.
Dilansir dari Mayoclinic, infeksi larva di otot atau kulit juga dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan. Bahkan, jika kista terbentuk di mata, ini dapat mengancam penglihatan seseorang. Jika seseorang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet atau mengonsumsi air yang terkontaminasi oleh telur cacing pita, penyakit cysticercosis dapat terjadi.
Dalam kasus yang dibagikan oleh Ghali, pasien tidak menyadari bahwa tubuhnya terinfeksi cacing pita. Ia datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan setelah jatuh, dan sinar-X menunjukkan adanya kista parasit di tubuhnya.
Penting untuk diingat bahwa infeksi cacing pita bukanlah hal yang jarang terjadi. Menurut laporan The New York Post, diperkirakan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia terinfeksi setiap tahun, dengan sekitar 50.000 kematian terkait infeksi ini. Karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa daging babi dimasak dengan sempurna dan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau menangani makanan.
Meskipun prognosis untuk cysticercosis umumnya baik, beberapa kasus bisa berakibat fatal. Kasus ini harus menjadi pengingat untuk selalu menjaga kebersihan dan berhati-hati dalam memilih makanan, terutama daging babi. Jangan pernah meremehkan risiko yang dapat timbul akibat konsumsi makanan yang tidak dipersiapkan dengan benar.
Pilihan Editor: Beragam Gejala Infeksi Cacing pada Orang Dewasa