Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhatikan posisi tangan kala bersepeda, mulai siku hingga telapak. Bila salah bisa meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy, yang biasanya diawali jari manis dan kelingking tidak nyaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, Oryza Satria, mengatakan kondisi itu biasanya akibat ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama memegang stang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cyclist’s palsy kerap disamakan dengan carpal tunnel syndrome (CTS). Namun, keduanya berbeda. Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.
Gejala cyclist’s palsy juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda. Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya.
“Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang 1 – 2 hari setelah bersepeda,” kata spesialis bedah ortopedi konsultan tangan dan bedah mikro di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu.
Gejala motorik yang tampak antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari), sehingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas.
Saat bersepeda, sebaiknya tekuk sedikit siku dan usahakan telapak tangan menggenggam stang atau rem sekaligus. Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung. Tak hanya posisi tangan, Anda juga perlu memposisikan kepala mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk oleh lengkungan panggul. Arahkan mata ke depan dan rilekskan tulang leher untuk menghindari cedera saat bersepeda.
Apabila sedang bersepeda dalam keadaan cepat, maka tundukkan punggung. Tetapi apabila trek sedang menurun, tegakkan kembali punggung. Sedangkan untuk posisi kaki, apabila pedal sedang berada di bawah kaki, maka tekuklah sedikit kaki. Sesuaikan tinggi pedal dengan kaki yang masih dapat ditekuk sedikit hingga kaki terasa nyaman ketika bersepeda.