Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan sampah menjadi tantangan besar saat ini. Sampah industri hingga sampah rumah tangga, sampah plastik, sampah logam, dan banyak lagi jenis sampah lainnya yang memicu pencemaran lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cheif Executive Officer atau CEO Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan, masalah sampah di Indonesia bersumbu dari pola perilaku masyarakat yang belum seluruhnya memahami bagaimana mengelola sampah yang bertanggung jawab. "Mengelola sampah itu bisa dilakukan dari skala terkecil di rumah tangga," kata Junerosano dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditambah lagi, menurut dia, kurangnya infrastruktur untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab. Sebagai percontohan, Waste4Change menggandeng Perumahan Telaga Kahuripan di Bogor, Jawa Barat, untuk memulai inisiatif pengelolaan sampah mandiri dalam skala rumah tangga. Junerosano berharap inisiatif tersebut mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat dari sektor rumah tangga.
Inisiatif pengelolaan sampah mandiri di Perumahan Telaga Kahuripan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu berbentuk pengelolaan sampah dan pembangunan rumah pemulihan material Waste4Change. Data 2021 menunjukkan, dari 1.100 kepala keluarga yang tinggal di Perumahan Telaga Kahuripan Bogor, terdapat timbulan sampah sebanyak 4.400 liter atau sekitar 1,1 ton per hari dan 1,6 juta liter atau setara 401,5 ton sampah per tahun.
CEO Perumahan Telaga Kahuripan Bogor, Yulham Ferdiansyah Rustam mengatakan, perencanaan inisiatif pengelolaan sampah bersama Waste4Change ini sudah berlangsung sejak Juni 2021. "Ini wujud komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup para penghuni penghuni residensial," kata pengelola lahan seluas 750 hektare itu.
Rumah pemulihan material dalam inisiatif pengelolaan sampah mandiri tersebut seluas 2.000 meter persegi. Di sana akan menjadi sentra pengumupulan dan pengolahan sampah perumahan dengan konsep reduce waste to landfill. Metode ini mengoptimalkan pemilahan dan daur ulang untuk mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir atau TPA.
Waste4Change bertugas mengelola rumah pemulihan material. Di sana ada pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya, yakni sampah organik yang diolah dengan metode open windrow dan black soldier fly. Ada pula bagian penghancuran dan pemadatan material untuk sampah anorganik, hingga penampungan sampah residu. Pembangunan fasilitas rumah pemulihan material ini diperkirakan rampung pada April 2022.
Baca juga:
4 Jurus Agar Milenial Bisa Beli Rumah