Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pilihan Lebih Sehat, Mi Instan Ini Rendah Natrium dan Lemak

Mi instan ini diklaim lebih sehat karena memiliki kandungan natrium dan lemak yang lebih rendah daripada mi instan lain.

10 Juli 2023 | 22.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mi instan salah satu makanan yang sangat dicintai masyarakat Indonesia. Bahkan Indonesia masuk dalam daftar tiga besar utama sebagai negara pengkonsumsi mi instan tertinggi di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada umumnya pembuatan mi instan terdiri dari berbagai tahap yaitu pencampuran, pembentukan, pengukusan, penggorengan, pendinginan, dan pengemasan. Penggorengan sendiri bertujuan untuk mengurangi kadar air pada mi sehingga menjadi lebih awet. Proses inipun yang menjadi salah satu hal yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini sudah semakin banyak pelaku usaha yang menawarkan mi instan dengan kandungan yang lebih sehat. Salah satunya, produsen makanan dan minuman Mayora melalui Mayora Mie Oven. Salah satu yang diklaim menjadi keunggulan mi instan jenis ini adalah pembuatannya yang dipanggang di oven, bukan digoreng. 

Inovasi dan komitmen Mayora atas Mie Oven ini mendapatkan apresiasi berupa penghargaan Inovasi Produk Pangan dan Gizi sebagai mie oven pertama di Indonesia dengan cita rasa tradisional mie goreng, dibuat tanpa proses penggorengan dan mengandung natrium lebih rendah dari Perkumpulan Profesi Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia). Penghargaan ini dianugerahkan PERGIZI PANGAN Indonesia pada acara International Symposium on Food and Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023 yang diselenggarakan di Bogor pada 24 Juni 2023, untuk produk Mayora Mie Oven Goreng Bawang.

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS mengatakan, produk Mayora Mie Oven Goreng Bawang mendapat penghargaan sebagai mi oven pertama di Indonesia dengan cita rasa tradisional dibuat tanpa proses penggorengan dan mengandung natrium lebih rendah. “Sesuai regulasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan produk ini dinyatakan lebih sehat,” kata Hardinsyah dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 10 Juli 2023.

Berdasarkan peraturan BPOM No. 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan, produk Mayora Mie Oven Rasa Mie Goreng Bawang telah memenuhi syarat pencantuman logo pilihan lebih sehat dan mendapat centang hijau BPOM.

Mi instan kategori itu memenuhi syarat pilihan lebih sehat sesuai ketentuan batas lemak total yakni 20 gram per 100 gram dan garam (natrium) 900 miligram per 100 gram. Hasil pengujian menunjukkan Mie Oven Goreng Bawang memiliki kandungan garam (natrium) sebesar 590 mg sementara lemak total sebesar 7 gram, jauh lebih rendah dari yang disyarakatkan.

Sebelumnya, terlalu banyak mengkonsumsi natrium atau garam akan berbahaya bagi tubuh. Natrium memang dibutuhkan untuk membantu kerja saraf dan otot, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mengendalikan tekanan dan volume darah. Namun mengkonsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

Sementara lemak, terutama lemak jenuh yang berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, peradangan hingga memengaruhi kondisi psikologis. Jika lemak menyumbat peredaran darah ke jantung, hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Sedangkan jika menyumbat peredaran darah ke otak, bisa berisiko stroke.

M.T Assyaukani, Marketing Director Mayora Mie Oven menambahkan timnya berusaha agar Mie Oven tetap lezat dan disukai oleh masyarakat, karena itu produknya mengggunakan bumbu kental berbentuk pasta yang membuat cita rasa yang kaya dan otentik. "Produk ini sekaligus menjadi jawaban bagi konsumen, terutama para ibu yang sering khawatir terhadap kegemaran anak-anak mengonsumsi mie instan," kata Assyaukani.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus